DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Inilah Arti dari SATRIA 1 Satelit Tebesar di Asia, Simak Penjelasannnya Lengkap dengan Manfaat

image
SATRIA 1, simak penjeleasan dan manfaat dari satelit terbesar di Asia dan nomor urut kelima di dunia ini.

ORBITINDONESIA. COM - PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) berkolaborasi dengan Bakti Kominfo telah meluncurkan Satelit SATRIA 1 di markas SpaceX, Floria, Amerika Serikat pada 18 Juni 2023.

Satelit SATRIA 1 sendiri memiliki kepanjangan dari Satelit Republik Indonesia SAtu yang rencananya mulai dicanangkan pada tahun 2017.

Setelah mulai direncakan pemerintah dari tahun 2017, pembuatan Satelit SATRIA 1 memakan waktu pembuatan mulai dari September 2020 hingga Mei 2023.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: SATRIA 1, Proyek Senilai Rp 8 Triliun yang Diakui Memiliki Kapasitas Terbesar di Asia Berjalan Sukses

Tampaknya Pemerintah juga serius dalam pembuatan Satelit ini, karena menelan biaya sekitar USD 540 Juta setara dengan nilai Rp 8 Triliun.

SATRIA 1 ini juga akan termasuk dalam deretan Satelit terbesar di Asia dan kelima terbesar di dunia.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Tujuan utama dari peluncuran dari Satelit SATRIA 1 ini untuk memperkuat sinyal internet di wilayah Indonesia.

Baca Juga: LSI Denny JA: Ada Pergerseran Pendukung Jokowi dari Ganjar ke Prabowo?

Tentu dengan kapasitasnya yang begitu besar, Satelit SATRIA 1 memiliki jangkauan yang luas melingkupi wilayah Indonesia.

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Satelit SATRIA 1 nantinya memiliki kapasitas hingga 150 Gbps dan akan mengorbit pada slot 146 derajat Bujur Timur (BT). 

Di mana orbit ini berlokasi tepat berada di atas wilayah Papua, Indonesia dan memang bertujuan untuk memperkuat internet di wilayah timur tanah air.

Satelit ini juga diperkuat dengan 116 Spot Beam sehingga diharapkan layanan internet dapat menjangkau seluruh wilayah negara Indonesia.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

 Baca Juga: Inge Anugrah Cuekin Wartawan Ketika Tanya Tentang Permintaan Ari Wibowo Tinggalkan Apartemen

Target wilayah yang bisa dicapai lewat Satelit SATRIA 1 ini adalah untuk kawasan 3T (tertinggal, terdepan dan terluar).

Sehingga Satelit SATRIA 1 diharapkan bisa memberikan infrastruktur digital layanan publik dengan sambungan internet mulai dari pendidikan, pemerintah daerah, fasilitas kesehatan di daerah hingga administrasi pertahanan.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Sedangkan infrastruktur pendukung untuk Satelit SATRIA 1 terdiri dari pusat kontrol utama (Primary Satellite Center) dan pusat jaringan (Network Operation Center) yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. 

 Baca Juga: Inilah Peran Utama Hadirnya SATRIA 1 untuk Provinsi Kalimantan Utara, Prioritas di Kawasan 3T

Selain itu ada stasiun kontrol cadangan yang berada di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sudah dalam kondisi siap 100 persen.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Dalam proyek Satelit SATRIA 1, PSN menyiapkan 11 stasiun bumi (gateway) yang berfungi untuk terminal telekomunikasi dan berkomunikasi dengan pesawat luar angkasa.

Selain di Cikarang dan Banjarmasin, stasiun bumi lainnya berada di Batam, Pontianak, Tarakan, Manado, Kupang, Ambon, Manokwari, Timika, dan Jayapura.

 Baca Juga: Apa Arti Tanggal 1 Dzulhijjah dan Perbedaannya dengan Hari Raya Idul Adha, Simak Penjelasannya Berikut Ini

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

PSN menjalin kerja sama dengan The North West China Research Institute of Electronic Equipment (NWIEE) untuk membangun antena yang digunakan pada 11 stasiun bumi tersebut.

Sebelumnya memang Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan kecepatan internet terlemah di dunia.

Dari 137 negara di dunia, Indonesia menempati peringkat 103 dengan kecepatan internet mobile 20,17 Mbps.

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

Bahkan Indonesia kalah dari negara tetangga di Asia Tenggara seperti Brunei, Singapura, Malaysia hingga Thailand dalam persaingan kecepatan internet.

Tentu dengan kehadiran Satelit SATRIA 1 ini dapat meningkatkan kecepatan internet di Indonesia dan mampu meningkatkan pelayanan publik menjadi lebih maksimal.***

Dapatkan informasi menarik lainnya dari ORBITINDONESIA.COM di Google News

 

Berita Terkait