DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Morgan Housel: Uang, Kaya atau Sejahtera?

image
BukuPsikologi Uang

ORBITINDONESIA - Tidak sedikit orang ingin menjadi kaya dan banyak uang agar lebih bahagia. Sayangnya, konsep kebahagiaan setiap orang berbeda.

Ada orang yang punya banyak uang dan harta, tapi hidupnya tidak bahagia. Namun, tanpa uang, hidup justru semakin rumit dan membuat kita merasa tidak aman.

Berdasarkan judulnya, Psikologi Uang (The Psychology of Money), menghadirkan sudut pandang yang menyegarkan dan menarik tentang uang, kaya, dan kesamaan umum dari konsep kebahagiaan bahwa orang menginginkan kendali atas hidupnya sendiri.

Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: Resmi, Rizky Pellu CLBK dengan PSM Makassar

Baca Juga: Liga Italia 2022/2023: Pelatih Juventus Sebut Persaingan Sulit, Ada AC Milan dan Inter Milan

Oleh penulis, 'Psikologi Uang' didefinisikan sebagai keterampilan nonteknis (soft skill), bahwa ‘perilaku’ lebih penting daripada materi formal sebuah buku investasi.

Housel adalah jurnalis finansial dan bisnis yang memenangkan dua kali Best in Business Award oleh Society of American Business Editors and Writers, pemenang New York Times Sidney Award.

Baca Juga: Ingin Berkebun Tapi Halaman Sempit, Ini Tips Budidaya Kangkung dengan Sistem Hidroponik

Serta dua kali finalis Gerald Loeb Award untuk kategori ‘Jurnalis Terhomat dalam Bidang Bisnis dan Keuangan’, Distinguished Business and Financial Journalism.

Dia juga merupakan praktisi investasi Swedia, dan The Collaborative Fund, sebuah perusahaan modal usaha untuk perusahaan teknologi.

Baca Juga: PSSI Tunggu Jawaban FIFA Terkait Stadion Gelora Bung Tomo untuk Piala Dunia U20 2023

Baca Juga: Kemenkumham DKI Gelar Diseminasi Penjaringan Calon Pemberi Bantuan Hukum, Ibnu Chuldun: Semangat Mengabdi

Melalui 20 cerita pendek dalam buku ini, Housel menunjukkan bagaimana soft skill dapat membantu seseorang untuk membuat keputusan keuangan yang lebih baik, dan menjadi lebih kaya–sejahtera–dalam jangka panjang.

Kekayaan sering dianggap dengan menunjukkan banyaknya harta-benda: mobil mewah, rumah yang besar, perhiasan yang ‘menyilaukan’, dan sebagainya.

Namun, Housel menolak ide ini dan berpendapat bahwa kekayaan adalah apa yang tidak kita lihat. Ada perbedaan menjadi kaya dan ‘kekayaan’.

Baca Juga: Piala AFF U19: Kalahkan Filipina 5-1, Peluang Indonesia ke Semifinal Tetap Terbuka

‘Kaya’ dapat merujuk pada situasi memamerkan barang-barang mewah. Sebaliknya, ‘kekayaan’ ada hal-hal yang disembunyikan, disimpan dalam sebuah perencanaan keuangan yang matang: dana pensiun, investasi, dan sejenisnya.

Baca Juga: Piala Dunia U20 2023: Stadion Gelora Bung Tomo Tak Layak, PSSI Beri Tanggapan Ini

Karenanya, orang yang tidak membeli barang mewah, tidak berarti mereka tidak kaya. Sebaliknya, hanya karena seseorang mengendarai mobil mewah, bukan berarti dia juga kaya.

Baca Juga: Piala Dunia U20: Uruguay dan Korea Selatan Amankan Tiket Semifinal

Bisa saja mereka meminjamnya atau memaksakan diri yang dapat berakibat ‘kesengsaraan’.

Selain itu, kesuksesan dalam pengelolaan keuangan tidak selalu tentang apa yang kita ketahui, tapi bagaimana kita bersikap. Seorang yang jenius bisa kehilangan kendali atas emosinya dan menyebabkan bencana keuangan.

Sebaliknya, orang biasa tanpa pendidikan finansial menjadi kaya dengan sejumlah keahlian ‘berperilaku,’ yang sama sekali tidak berhubungan dengan standar kecerdasan formal.

Baca Juga: Prediksi Dampak El Nino di Indonesia, Produktivitas Panen Padi Berkurang 5 Juta Ton

Baca Juga: Hasil Liga 1: RANS Nusantara FC Takluk Atas PSM Makassar, Gol Telat Everton Jadi Penentu

Buku ini menjadi salah satu buku terlaris internasional 2020 dengan penjualan lebih dari satu juta eksemplar di seluruh dunia dan telah diterjemahkan ke dalam 26 bahasa.

Yang membuatnya menjadi salah satu terbaik, buku ini membantu pembaca untuk lebih memahami pemikiran di balik keputusan finansial yang kita buat, dan menjadi lebih bijak serta terarah dalam mengatur keuangan agar menemukan makna-makna baru untuk menjalani hidup yang lebih sejahtera.

Baca Juga: SEA Games 2023: Prediksi dan Link Streaming Indonesia Melawan Myanmar, Waktunya Raih Puncak Klasemen

Judul Buku      : The Psychology of Money

Penulis            : Morgan Housel

Alih Bahasa     : Zia Anshor

Baca Juga: Survei Charta Politika: Bobby Nasution Ungguli Edy Rahmayadi di Sumatra Utara

Ilustrator        : Harriman House Ltd

Tahun Terbit  : 2016 (Bahasa Inggris) dan 2021 (Bahasa Indonesia)

Penerbit         : Harriman House (2020)–PT. Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo, 2018)

Baca Juga: Thailand Open 2023: Lanny Ribka Tumbang, Ganda Putri Indonesia Ambyar

 

Sumber: Aplikasi Buku Pintar AHA

Peringkas: Hana Hanifah

Baca Juga: Unik, Polda Jatim Luncurkan Aplikasi Ilmu Semeru untuk Cari Motor yang Hilang Akibat Dicuri

Editor: Satrio Arismunandar ***

Berita Terkait