DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Anaknya Bikin Pelajar Tewas, Ketua DPRD Ambon Elly Toisuta Sampaikan Dukacita, Tidak Ada Permintaan Maaf

image
Ketua DPRD Ambon Elly Toisuta (tengah) didampingi suami dan anaknya di dalam video pernyataan dukacita atas kematian pelajar Rafli Rahman Sie akibat pengamatannya yang dilakukan anaknya.

ORBITINDONESIA.COM - Ketua DPRD Kota Ambon Elly Toisuta membuat video pernyataan dukacita atas kematian pelajar Rafli Rahman Sie (15) usai dianiaya anaknya, AT atau Abdi (25).

Video ucapan bela sungkawa tersebut dibagikan Elly Toisuta di media sosial (medsos) pada Selasa, 1 Agustus 2023.

"Saya yang itu kita atas nama keluarga dengan segala kerendahan hati dan dengan senantiasa bertawakal kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, dengan ini kami menyampaikan turut berbelasungkawa yang ke dalam-dalamnya atas meninggalnya Ananda Rafi Rahman," kata Elly Toisuta yang didampingi suami dan anaknya.

Baca Juga: Kapolda Maluku Minta Kasus Penganiayaan oleh Anak Anggota DPRD Ambon Diusut Tuntas: Tidak Ada Tebang Pilih

"Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala Azza Wa Jalla rahmati almarhum Husnul Khatimah, serta mendapatkan tempat yang paling indah di sisi Allah subhanahu wa ta'ala Amin ya robbal alamin," ucapnya.

Elly yang merupakan politisi Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut mengatakan bahwa pihaknya telah menyerahkan kasus yang melibatkan anaknya itu kepada polisi.

“Kami menghormati dan menyerahkan penanganan proses dan perkara ini kepada aparat penegak hukum,” tutupnya.

Baca Juga: KRONOLOGI LENGKAP, Kasus Penganiayaan oleh Anak Anggota DPRD Ambon kepada Pelajar hingga Tewas

Namun, di dalam video berdurasi singkat itu, Elly Toisuta tidak menyinggung soal permintaan maaf kepada pihak keluarga korban.

Kronologi Lengkap

Kasus bermula saat korban, Rafli Rahman Sie bersama temannya bernama Muhammad Fajri Semarang (16) awalnya berboncengan dengan sepeda motor dari Ponegoro menuju rumah saudaranya di Talake.

Mereka ke sana untuk mengembalikan jaket milik saudara dari korban.

Baca Juga: VIRAL, Anak Anggota DPRD Ambon Aniaya Pelajar hingga Tewas, Penyebabnya Sepele

Ketika mereka tiba di gapura lorong Masjid Talake, keduanya yang berboncengan melewati pelaku. Kedua pihak juga hampir bersenggolan.

Pelaku kemudian mengejar keduanya hingga di depan rumah saudara korban.

Saksi, yakni Muhammad Fajri Semarang kemudian langsung turun dari motor untuk berhadapan dengan pelaku, sementara korban Rafli masih duduk di atas motor.

Baca Juga: Seorang Pelajar 15 Tahun Tewas Usai Jadi Korban Penganiayaan Anak Ketua DPRD Ambon, Alasannya Sepele

Namun, pelaku AT menyasar kepada korban dengan langsung memukul kepala korban sebanyak satu kali.

Kepala korban saat itu masih menggunakan helm.

Kepada korban dan saksi, pelaku AT mengatakan bahwa keduanya harus menyapa jika masuk ke komplek.

Baca Juga: ANALISIS: Rocky Gerung Sengaja Provokasi untuk Panaskan Situasi di Aksi Sejuta Buruh, 10 Agustus

"Kalo maso (kalau masuk) orang kompleks itu kasih suara abang-abang dong," kata AT seperti yang ditirukan oleh Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan PP Lease Ipda Junet Luhukay, seperti dikutip dari ANTARA.

Kemudian pelaku AT kembali memukul kepala korban untuk kedua kalinya.

Kali ini korban mengatakan bahwa mereka sudah berjalan pelan-pelan.

Baca Juga: Dikabarkan Mundur Diri dari KPK, Kini Beredar Foto Brigjen Asep Guntur Rahayu Terima Teror Karangan Bunga

Seolah tidak mau mendengar alasan tersebut, pelaku AT kemudian melayangkan pukulan ketiganya ke kepala korban.

Menerima tiga pukulan di kepala, korban tertunduk di atas motornya. Rupanya saat itu korban pingsan.

Mendengar keributan, saudara korban kemudian keluar dari rumahnya.

Baca Juga: Undangan Kongres Perempuan, 24 Sampai 26 Agustus 2023 di Undip Semarang

Melihat kondisi korban, saudara korban mengancam pelaku untuk bertanggung jawab jika terjadi hal buruk pada korban.

"Korban kemudian dievakuasi ke dalam rumah saudaranya namun tidak siuman sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Tentara dr. Latumeten Ambon pukul 21.25 WIT, dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis pada pukul 21.45 WIT," ucap Junet.

Menurut keterangan keluarga korban, Rafli Rahman Sie ternyata memiliki penyakit bawaan. Tidak dijelaskan penyakit bawaan yang dimaksud.***

Berita Terkait