DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Jambore Pramuka Dunia Ke-25 di Korea Menjadi Sebuah Mimpi Buruk Karena Cuaca Panas Ekstrim, Ini Kronologinya

image
Kondisi Di Tempat Acara Jambore Pramuka Dunia ke -25 di Korea Selatan

 

ORBITINDONESIA.COM - Jambore Pramuka Dunia merupakan ajang terbesar yang dilakukan oleh Gerakan Pramuka Sedunia.

Acara empat tahunan ini sudah dilakukan selama dua puluh lima kali sejak kali pertama diadakan.

Jambore Pramuka Dunia kali ini akan dilakukan di Korea Selatan sebagai tuan rumahnya.

Baca Juga: Viral, Ancaman Pembunuhan di Korea Selatan Buat WNI Takut Keluar Rumah dan Jadi Perbincangan Media Sosial

Pemilihan Korea Selatan sebagai tempat berlangsungnya acara sudah melalui tahap seleksi yang dilakukan oleh Komite Dunia Gerakan Pramuka (WOSM).

Dengan mengusung tema "Dream of Peace", ajang ini akan dihadiri oleh ribuan peserta dari seluruh gerakan Pramuka di dunia.

Nantinya, mereka akan berbagi pengalaman, ilmu, serta persaudaraan yang erat sesuai dengan tema dari acara ini.

Baca Juga: Lama Ditunggu, Gear 5 Luffy di Anime One Piece Justru Dihujat Karena Kualitas Animasinya Dianggap Buruk

 

Namun, kegiatan yang seharusnya bisa menjadi ajang Internasional yang besar dan meriah ini, harus berubah menjadi malapetaka bagi Korea Selatan selaku pihak penyelenggara.

Hal ini bersumber dari beberapa negara yang memutuskan untuk menarik diri dari acara tersebut.

Hal itu berawal ketika Inggris menyatakan menarik diri dari lokasi jambore yang seharusnya digelar di Saemangeum, Kabupaten Buan, Jeolla Utara, Korea Selatan.

Baca Juga: Fakta Menarik Salma Salsabil dan Rony Parulian Pasangan Duet Fenomenal di Top 8 Indonesia Idol Season 12

Pihak Inggris menarik timnya dari tempat tersebut, dan memilih untuk tinggal di hotel-hotel yang berada di Seoul dengan alasan "mengurangi tekanan pada lokasi".

Lalu, diikuti oleh Amerika Serikat dan Singapura yang juga mengumumkan bahwa mereka akan membawa anggota Pramuka mereka dari tempat tersebut.

Alasan negara-negara tersebut menarik seluruh anggota Pramuka dari Saemangeum menuju Seoul adalah karena banyak dari anggota Pramuka mereka yang jatuh sakit, terutama anggota mereka yang berusia empat belas hingga tujuh belas tahun.

Baca Juga: Elon Musk Berencana Siarkan Pertarungannya Melawan Mark Zuckerberg di Platform X Secara Langsung

Hal tersebut terjadi lantaran suhu di Saemangeum pada siang hari yang mencapai empat puluh derajat celcius atau seratus empat derajat fahrenheit.

Sehingga membuat banyak sekali anggota Pramuka yang merasa kepanasan hingga dehidrasi.

Catatan terakhir menyebutkan bahwa setidaknya ada dua ribu lima ratus anggota Pramuka yang sakit pada hari minggu. Jumlah tersebut juga semakin meningkat dengan cepat setiap hari.

Baca Juga: Rangkuman Pergelaran JFC 2023 Selama 3 Hari, Sambut Pesta Demokrasi hingga IKN

Pada hari Rabu 2 Agustus 2023, jumlah anggota Pramuka yang sakit mencapai empat ratus orang, dan harus menjalani perawatan medis.

Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat lebih pada saat hari pembukaan jambore di hari Kamis 3 Agustus 2023, dengan jumlah anggota Pramuka yang sakit sekitar sembilan ratus orang.

Pada hari Jum'at 4 Agustus 2023, jumlah anggota Pramuka yang sakit melonjak sangat tinggi.

Baca Juga: Kades di Aceh Terciduk Ikut Kampanye Bacaleg untuk Pemilu 2024, Ini Akibatnya

Dalam satu hari saja, tercatat ada sekitar seribu empat ratus anggota Pramuka yang harus menjalani perawatan medis.

Penyakit yang sering ditemukan pada setiap anggota Pramuka pada saat itu adalah gigitan serangga, ruam pada kulit, dan kelelahan akibat beraktivitas di tengah cuaca yang sangat terik.

Yang lebih parah lagi, terdapat wabah Covid-19 yang terus menerus berkecamuk di wilayah tersebut sejak hari Kamis.

Baca Juga: Kades di Aceh Terciduk Ikut Kampanye Bacaleg untuk Pemilu 2024, Ini Akibatnya

Dengan berantakannya acara Jambore Pramuka Dunia di tahun ini, kemungkinan akan ada banyak negara yang mengikuti jejak Inggris, Amerika Serikat, dan Singapura untuk menarik anggota Pramuka mereka dari acara tersebut.

Hal ini karena masalah kesehatan yang terus berlanjut, dan belum ada tindakan lebih lanjut dari Korea Selatan selaku tuan rumah untuk menangani masalah tersebut.

Diketahui bahwa Inggris adalah penyumbang anggota Pramuka terbanyak dalam acara tersebut, yaitu sekitar empat ribu lima ratus orang anggota Pramuka.

Baca Juga: Bangga, Studio Animasi Indonesia Ikut Dalam Pembuatan Gear 5 Luffy di Anime One Piece Episode 1071

 

Hal tersebut berarti bahwa Inggris mengirim hampir sepuluh persen dari total jumlah peserta Jambore Pramuka Dunia tahun ini.

"Kami memahami bahwa keputusan telah diambil oleh Scouts UK (Gerakan Pramuka Inggris) untuk memindahkan anggota Pramuka Inggris dari Jambore Dunia Pramuka di Saemangeum menuju ke Seoul", kata juru bicara Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris dikutip Orbit Indonesia via koreajoongangdaily.com pada Senin 7 Agustus 2023.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Solusi Mengurangi Polusi di Jakarta adalah Menggeser Beban ke Ibu Kota Negara yang Baru

Juru bicara tersebut memastikan bahwa Kedutaan Besar Inggris akan tetap berada di Korea hingga acara ini selesai untuk mengawasi anggota Pramuka Inggris.

"Tetap berhubungan dekat dengan Scouts UK dan akan terus memberikan dukungan jika diperlukan", ujarnya.

Keputusan dari delegasi Inggris tersebut sudah dikonfirmasi oleh Organisasi Gerakan Pramuka Dunia, yang membuat sebuah pernyataan pada hari Jum'at 4 Agustus 2023.

Baca Juga: Minta Maaf ke Jeje Govinda, Raffi Ahmad: Untung Lu Gak Mukul Adik Gua

"Kami telah diberitahu bahwa Kontingen dari Inggris telah memutuskan untuk berangkat dari perkemahan Jambore lebih awal, memungkinkan Pramuka untuk melanjutkan pengalaman Jambore mereka di Seoul sampai mereka dijadwalkan pulang", Kata organisasi tersebut dikutip Orbit Indonesia via koreajoongdaily.com Senin 7 Agustus 2023.

Delegasi Pramuka Inggris dijadwalkan akan pulang ke negara mereka dari Korea pada hari Jum'at 13 Agustus 2023.

Beberapa jam setelahnya, Kontingen Pramuka Amerika Serikat juga menyatakan diri untuk mundur dari acara tersebut.

Baca Juga: Inilah Cuplikan Adegan Menarik di Anime One Piece Episode 1071, Kebangkitan Gear 5 Luffy Melawan Kaido

Kontingen Amerika Serikat dikabarkan akan pindah ke Garnisun Humphreys Angkatan Darat Amerika Serikat di Pyeongtaek, Gyeonggi pada hari minggu.

Mereka akan tinggal di sana paling tidak hingga tanggal 11 Agustus 2023, setelah mengikuti serangkaian jambore pada hari sabtu sebelumnya.

Staf bidang media Kontingen Amerika Serikat sudah mengirim email kepada setiap orang tua yang anak-anaknya dikirim untuk mengikuti Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan. Email tersebut bertuliskan:

Baca Juga: Dapat Tantangan Elon Musk, Mark Zuckerberg Akhirnya Buka Suara: Aplikasi X Bukan Platform Andal

"Kontingen Amerika Serikat untuk Jambore Pramuka Dunia telah membuat keputusan yang sulit bahwa kami akan meninggalkan tempat Jambore Pramuka Dunia ke-25 lebih awal karena cuaca ekstrim yang berlangsung dan menyebabkan kondisi yang buruk di lokasi tersebut", Tulis email tersebut dikutip Orbit Indonesia via koreajoongangdaily.com Senin 7 Agustus 2023.

Berdasarkan pengakuan dari orang tua yang anaknya mengikuti Jambore Pramuka Dunia, anak-anak mereka akan kembali ke negaranya pada hari Minggu 15 Agustus 2023.

Beberapa orang di Amerika Serikat menyebut kondisi Jambore Pramuka Dunia pada tahun ini seperti kamp pengungsian. Juru bicara Partai Demokrat bahkan menyebutnya sebagai "Squid Game di dunia nyata".

Baca Juga: Inilah 11 Destinasi Wisata Eksotis di Manado, Anda Harus ke Sini Minimal Sekali Seumur Hidup

Hal tersebut menggambarkan betapa buruknya kondisi yang ada di Jambore Pramuka Dunia Tahun Ini, dan itu membuat para orang tua merasa khawatir terhadap kondisi anak-anak mereka.

Seorang orang tua bernama Chang Kim, menyebutkan bahwa putrinya yang baru berusia lima belas tahun pergi mengikuti Jambore Pramuka Dunia ini untuk mewakili Amerika Serikat.

Dia juga mengatakan bahwa dia mendapatkan kabar bahwa putrinya jatuh sakit karena kepanasan.

Baca Juga: Apakah Makna Genderang Kebebasan dan Kebangkitan Gear 5 Luffy di Anime One Piece Episode 1071

Dan, yang lebih buruk adalah ambulan membutuhkan waktu sekitar empat puluh lima menit untuk mencapai lokasi.

Lalu, walaupun kini putrinya sudah dirawat di rumah sakit ber-AC, putrinya tersebut hanya diberikan roti untuk makanan selama proses penyembuhan.

Dia juga menyebutkan bahwa panitia pelaksana masih belum bisa dimintai keterangan tentang kondisi para peserta Jambore Pramuka Dunia tahun ini.

Baca Juga: Kumpulan Quotes Humoris dari Leonardo di Film Teenage Mutant Ninja Turtles Mutant Mayhem

Semoga segera ada kejelasan tentang nasib para anggota Pramuka di acara Jambore Pramuka Dunia, dan para pihak penyelenggara bisa segera bertanggung jawab untuk mengatasi masalah ini.***

Berita Terkait