DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Banjir Bandang Akibat Badai Hilary Hancurkan Sejumlah Wilayah di California, Satu Orang Tewas

image
banjir bandang akibat badai hilary telah menghancurkan sejumlah wilayah di California

 

ORBITINDONESIA.COM - Badai tropis Hilary yang guncang wilayah California dan dataran Mexico sejak minggu lalu membawa malapetaka terhadap kedua wilayah tersebut.

Setelah sebelumnya Badai Tropis Hilary tersebut membawa gempa yang mengguncang kota Ojai di California, badai ini juga dilaporkan membawa banjir bandang.

Banjir bandang tersebut terjadi di wilayah Los Angeles bagian Timur dan Barat dengan sangat ganas disertai dengan angin kencang pada hari Minggu 20 Agustus 2023.

Baca Juga: Gempa Berkekuatan 5,1 Magnitudo Guncang Ojai di Regency Ventura Terkuat selama Satu Abad Lamanya

Sistem air tersebut tiba di wilayah California setelah sebelumnya meluncur dengan sangat deras melalui semenanjung Baja California di Mexico dengan kekuatan yang sangat mematikan.

Menurut laporan, banjir bandang dengan kekuatan mematikan yang menghantam semenanjung berhasil menewaskan satu orang di Mexico.

Beberapa gambar yang tersebar di media sosial memperlihatkan volume besar air tumpah ruah di jalan raya dan merubah tempat tersebut menjadi sungai dalam waktu sekejap.

Baca Juga: Kebakaran Hebat di Kanada Akibatkan Lebih dari 20 Ribu Penduduk Yellowknife Mengungsi

Gubernur California, Gavin Newsom, segera memberikan pengumuman tentang keadaan darurat kepada seluruh penduduk di California Selatan.

Newsom memperingatkan seluruh penduduk bahwa banjir bandang tersebut akan terjadi hingga pukul tiga pagi (1000 GMT).

Dia juga mengatakan bahwa banjir bandang tersebut akan segera mengarah ke wilayah yang biasanya mengalami kekeringan.

Baca Juga: Kebakaran Hutan Yellowknife, Masalah Komunikasi dan Berita Miring di Facebook Hambat Evakuasi

Ramalan Cuaca setempat mengatakan bahwa daerah pegunungan dan gurun akan mendapatkan curah hujan sebesar 5 sampai 10 inchi (12 hingga 25 cm).

Angka curah hujan tersebut merupakan curah hujan yang biasanya terjadi di wilayah tersebut dalam kurun waktu satu tahun.

Badai Tropis Hilary pertama yang terjadi pada tahun 1939 di wilayah Los Angeles County telah memicu banjir bandang.

Baca Juga: Terungkap Penyebab Jatuhnya Pesawat Pribadi di Jalan Tol Malaysia yang Makan Korban 10 Orang

Banjir tersebut terjadi di Pegunungan San Gabriel yang berada di sebelah timur kota dan seluruh wilayah pesisir di barat laut Ventura County.

Pemerintah San Bernardino County sudah mengeluarkan perintah evakuasi untuk sejumlah penduduk kota yang mendiami daerah pegunungan dan lembah.

Menurut gambar yang beredar di Internet memperlihatkan daerah tersebut mendapatkan ancaman dari semburan air, lumpur, batu, dan pepohonan.

Baca Juga: Darurat Badai Hilary California dan Mexico Bersiap Menghadapi Potensi Ancaman Bencana Akhir Pekan Ini

Sementara di wilayah Wrightwood yang berjarak sekitar 70 mil timur laut dari Los Angeles, hujan deras telah menghanyutkan pepohonan dan lumpur ke bawah bukit di Sheep Canyon.

Sementara di Oak Glen, salah satu dari lima kota di San Bernardino County yang mendapat perintah evakuasi, air banjir juga sudah sampai di sana.

Banjir bandang yang terjadi di Oak Glen menyembur dengan sangat hebat hingga melemparkan pepohonan, lumpur, dan batu ke udara.

Baca Juga: Heran, Ini 5 Alasan Banyak Lansia di Jepang Terlibat Tindak Kriminal

Layanan Cuaca Nasional memberikan peringatan kepada wilayah barat di Ventura County yang memiliki penduduk lebih banyak.

Mereka memberikan peringatan tentang adanya banjir yang mengancam jiwa dimana curah hujan yang akan terjadi mencapai 2 inchi (5cm) dalam waktu dua jam.

Layanan Cuaca Nasional juga memberikan laporan tentang adanya sebuah mobil yang terjebak di wilayah Spanish Hill.

Baca Juga: Profil dan Fakta Unik Han Hyo Joo, Ibu Tunggal di Drakor Moving hingga Chemistry yang dipuji Netizen

Beruntungnya, petugas pemadam kebakaran setempat sudah melakukan penyelamatan air dengan sangat cepat.

Newsom, yang melakukan tur ke California Selatan, mengatakan bahwa wilayah Palm Springs masih kering pada hari Minggu ketika dia sampai.

Namun, satu jam kemudian wilayah tersebut menerima curah hujan paling signifikan yang menjadi 60 menit paling mengerikan sepanjang masa dalam sejarah Palm Springs.

Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies

Curah hujan tersebut berhasil membuat seluruh jalanan menjadi banjir dalam waktu sekejap saja.

Wilayah Palm Springs adalah sebuah tempat liburan gurun di Riverside County yang berjarak sekitar 100 mil (160 km) ke arah timur dari Los Angeles.

"Begitu cepatnya sistem ini bergerak. Jangan anggap remeh," kata Newsom saat melakukan jumpa pers di Los Angeles.

Baca Juga: Ibnu Chuldun Beri Apresiasi dan Peneghargaan kepada Mitra Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta

Newsom juga mengatakan bahwa dia sempat menghubungi Presiden AS, Joe Biden, untuk meminta bantuan.

Diketahui Joe Biden sudah memerintahkan agen federal untuk segera memindahkan personel dan pasokan ke wilayah tersebut.

Badai tersebut berhasil mengejutkan orang-orang yang berada di kota terdekat dari Rancho Mirage karena air membawa serta puing-puing ke jalan yang tertutup.

Baca Juga: Fakta Langit Jabodetabek Ditaburi Garam 800 Kilogram dengan Pesawat, Ini Tujuannya

Banjir dan puing-puing tersebut berhasil membuat satu mobil pick up yang berada di jalan raya tersebut terjebak dan air banjir sudah hampir mencapai baknya.

Hal tersebut membuat sang supir, Sean Julian, merasa terkejut dan panik karena tidak ada yang bisa dia lakukan di saat-saat seperti ini.

"Luar biasa. Saya belum pernah lihat yang seperti ini. Saya melihat lebih banyak pohon yang tumbang. Dan ada pohon besar yang baru saja tumbang disana, dan saya mungkin seharusnya tidak berada di sana," kata Sean dikutip Orbitindonesia.com dari reuters 21 Agustus 2023.

Baca Juga: Tampil Perdana di KCON LA 2023, Boy Group RIIZE Disambut Penggemar

DJ Hilton dari Cathedral City yang berjarak tidak jauh dari lokasi tersebut mengatakan bahwa dia tidak pernah melihat badai berangin sebelumnya di wilayah tersebut.

"Kami pernah mengalami badai sebelumnya, tetapi tidak pernah terjadi angin sepoi-sepoi dan hujan pada saat yang bersamaan," kata DJ Hilton dikutip Orbitindonesia.com dari Reuters 21 Agustus 2023.

Menurut Layanan Cuaca Nasional, Pada pukul 8 malam (0300 GMT), Badai Tropis Hilary sudah berada sejauh 105 mil (170 km) di barat laut dari San Diego.

Baca Juga: OJK Ungkap Alasan Anak Muda Susah Ajukan KPR, Karena Banyak yang Punya Cicilan Paylater

Badai tersebut membawa angin yang memiliki kecepatan 45 mph (75 kph) dan terus bergerak menuju utara-barat laut.

Badai tersebut membuat ratusan jadwal penerbangan di San Diego, Las Vegas, dan Los Angeles dibatalkan demi keselamatan.

Serta seluruh pertandingan olahraga yang dijadwalkan akan bertanding pada hari tersebut dijadwalkan ulang.

Baca Juga: Penjelasan Manga One Piece Chapter 1090, Punk Records akan Mengancam Nyawa Luffy

Distrik Sekolah Terpadu di Los Angeles dan San Diego, termasuk dua sekolah terbesar di negara bagian tersebut, membatalkan kelas pada hari Senin.

Semua itu dilakukan demi keselamatan semua orang, karena ada kabar bahwa ombak besar berbahaya menghantam pantai-pantai di California Selatan.

Air banjir mengalir dengan sangat deras di tepian beton Sungai Los Angeles yang hanya memiliki sedikit air di hari-hari biasa sebelum badai.

Baca Juga: Sebentar Lagi Dibuka! Ini Dia Tips dan Trik Mengerjakan Soal TKD SKD CPNS 2023, Catat dan Persiapkan Sekarang

Sementara di Ocotillo, sebuah gurun yang berjarak 90 mil ke arah timur dari San Diego, tanah longsor membawa batu-batu besar menghantam Interstate 8.

Tanah longsor dengan batu besar tersebut membuat kemacetan panjang di jalan raya tersebut menuju ke Arizona.

Hilary pertama kali terlihat pada hari Minggu di wilayah utara semenanjung Baja California, Mexico.

Baca Juga: Jadwal Tayang Drakor Moving Episode 10 dan 11 Lengkap dengan Link Streaming, Nyawa Kim Bong Seok Terancam

Para tentara yang bertugas mengatakan, badai tersebut membuat setidaknya 1.900 penduduk harus dievakuasi ke tempat penampungan.

Badai tersebut sangat berbahaya terjadi di daerah yang memiliki penghasilan rendah, karena banyak sekali rumah disana yang tidak memenuhi aturan pembangunan.

Yolanda Contreras, seorang warga yang tinggal di tempat tersebut, mengatakan bahwa dia tahu wilayah tersebut rawan bencana, namun tidak mempunyai pilihan lain untuk pindah dari sana.

Baca Juga: Lewat Deklarasi Prabu, Budiman Sudjatmiko Cuci Dosa Sejarah Prabowo Subianto

"Kami selalu sadar bahwa ini adalah daerah yang paling beresiko. Banyak aliran air (di dekatnya), tetapi apa yang bisa kami lakukan? Itu satu-satunya tempat kami untuk hidup," kata Yolanda dikutip Orbitindonesia.com dari Reuters 21 Agustus 2023.

Yolanda merupakan salah satu penduduk yang tinggal di daerah rawan banjir, Rosarito, yang berjarak 15 mil ke selatan dari perbatasan Amerika Serikat dan Mexico.***

Berita Terkait