DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

8 Fakta Terbaru Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko yang Kini Dukung Prabowo Subianto

image
Fakta terbaru mantan politisi PDIP Budiman Sudjatmiko yang kini dukung Prabowo Subianto

ORBITINDONESIA.COM – Budiman Sudjatmiko, seorang tokoh aktivis tahun 1998 dan politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi banyak perbincangan media.

Budiman Sudjatmiko mengambil langkah kontroversial dengan mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 mendatang disaat dirinya masih berstatus sebagai kader PDIP.

Seperti yang diketahui publik bahwa PDIP sendiri sudah mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai Capres di Pilpres 2024.

Baca Juga: Beredar Lirik Lagu Sindir Budiman Sudjatmiko, Usai Dipecat dari PDI Perjuangan Akibat Dukung Prabowo

Hal ini menimbulkan banyak spekulasi tentang sikap Budiman Sudjatmiko yang dinilai kontroversial.

Meski kontroversial, dukungannya ini memiliki beberapa fakta menarik yang mencerminkan perubahan dinamika politik dan pandangannya:

1. Alasan Kuat Dukungan untuk Prabowo

Budiman Sudjatmiko sebagai kader PDIP mengklaim memiliki alasan kuat untuk mendukung Prabowo Subianto.

Baca Juga: DIPECAT PDIP, Budiman Sudjatmiko: Saya Sudah Terima

Ia merasa terinspirasi oleh semangat Prabowo yang ia nilai sejalan dengan semangat perjuangan dirinya dan para aktivis tahun 1998.

Bahkan, Budiman mengaku terinspirasi oleh isi buku Prabowo yang berjudul 'Paradoks Indonesia'.

Ia melihat kesamaan semangat dan pandangan antara dirinya dan Prabowo terhadap kedaulatan rakyat Indonesia.

Baca Juga: Survei Litbang Kompas: PDIP 24,4 Persen, Gerindra 18,9 Persen, Nasdem 5,9 Persen

2. Tidak Akan Mundur dari PDIP

Meskipun mendukung Prabowo secara terang-terangan, Budiman menegaskan bahwa ia tidak akan mundur dari PDIP.

Baginya, keluar dari partai akan merampas kesempatan untuk menjelaskan alasan di balik dukungannya.

Ia berpegang pada argumennya bahwa pandangan strategis kepemimpinan Prabowo sejalan dengan prinsip-prinsip PDIP.

Baca Juga: Pelaku Seni Kompak Deklarasikan Dukungan kepada Ganjar Pranowo Lewat Extrava Ganjar, Ada Once dan Anang

Khususnya pandangan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

3. Siap Menerima Sanksi

Pilihan Budiman mendukung Prabowo membawa konsekuensi, termasuk kemungkinan sanksi dari PDIP.

Namun, ia menyatakan kesiapannya menghadapi konsekuensi tersebut.

Ia berharap sanksi yang diterimanya dilakukan sesuai dengan prosedur administratif dan memberinya kesempatan untuk menjelaskan pandangannya.

Baca Juga: Sut Budiharto: Lucunya PSI Jelang Pilpres 2024

Budiman ingin membuktikan bahwa dukungannya tidak bertentangan dengan nilai-nilai PDIP.

4. Identitas PDIP yang Tetap Dipegang

Budiman dengan tegas mengklaim identitasnya sebagai seorang politikus PDIP bahkan sejak sekolah Dasar.

Meskipun mendukung Prabowo, ia merasa bahwa kewajibannya terhadap PDIP tetap ada.

Ia menganggap dirinya sebagai "PDIP sejati" yang memiliki komitmen ideologis terhadap partai.

Baca Juga: Bea dan Cukai Bandar Udara Soekarno-Hatta Gagalkan Penyelundupan Obat Tradisional Ilegal ke Kyrgyzstan

Baginya, dukungannya terhadap Prabowo adalah hasil dari pandangan ideologis yang selaras dengan PDIP.

5. Kritik Teguran dari Forum Rakyat Demokratik Pro Korban Penculikan

Dukungan Budiman kepada Prabowo mendapat respons kritis dari Forum Rakyat Demokratik Pro Korban Penculikan.

Mereka menganggap dukungan ini sebagai upaya mencuci dosa sejarah Prabowo yang terlibat dalam penculikan aktivis tahun 1998.

Baca Juga: Survei SMRC: Elektabilitas Anies 20,4 Persen, Prabowo 33,6 Persen, dan Ganjar 35,9 Persen

Mereka menegaskan bahwa langkah Budiman menunjukkan pengkhianatan terhadap kawan seperjuangan dan nilai-nilai demokrasi.

6. Ancaman Pecatan dari PDIP

Pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto juga ramai dibicarakan setelah keberpihakanya dalam hal ini mendeklarasikan diri mendukung Prabowo Subianto.

Budiman mengenai kemungkinan sanksi terhadap Budiman membuat situasi semakin rumit namun siap.

Baca Juga: Surat Terbuka untuk Prabowo Subianto, Agar Segera Bersedia Jadi Cawapres Ganjar

Partai mengancam akan memberikan dua pilihan kepada Budiman: mengundurkan diri atau dipecat.

PDIP menekankan pentingnya disiplin partai dan konsekuensi dari tindakan yang diambil oleh kader.

7. Pertahankan Argumen Berdasarkan Ideologi

Budiman berpegang pada argumennya bahwa dukungannya terhadap Prabowo adalah hasil dari pandangan ideologis.

Baca Juga: Mixil Mina Munir: Kisah Tentang Budiman Sudjatmiko dan Anak Anak Revolusi

Ini menarik bahwa Ia berpendapat bahwa pandangan Prabowo tentang kepemimpinan strategis sejalan dengan pandangan PDIP.

Dukungannya kepada Prabowo merupakan bentuk pengamalan ajaran Bung Karno yang telah ia anut sejak remaja bahkan SD.

8. Harapan atas Proses Pemecatan

Meskipun bersiap menghadapi sanksi, Budiman berharap bahwa proses pemecatannya dilakukan dengan prosedur yang benar.

Baca Juga: Diskriminasi Terhadap Etnis Tionghoa di Indonesia Masih Dirasakan

Ia ingin diberikan kesempatan untuk menjelaskan pandangannya dan membuktikan bahwa dukungannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip partai.

Budiman Sudjatmiko ingin menghindari tuduhan pelanggaran ideologis dan strategis.

Langkah Budiman Sudjatmiko untuk mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 membuka berbagai pertanyaan tentang kesetiaan partai, komitmen ideologis, dan implikasi politik dari tindakan ini.

Baca Juga: Ketua Umum PRABU, Arvindo Noviar, Bantah Dapat Proyek Rp 200 Miliar dari Kemenhan

Perjalanan politik Budiman yang penuh dengan dinamika ini mencerminkan kompleksitas dalam dunia politik Indonesia.

Demikian fakta- fakta mengenai aktivitis kader PDIP Budiman Sudjatmiko yang dianggap kontroversial.***

Berita Terkait