DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Inilah Kronologi Lengkap Tragedi Tewasnya Warga Bireuen Aceh Akibat Penyiksaan oleh Oknum TNI

image
Simak kronologi lengkap tragedi tewasnya warga Bireuen Aceh akibat penyiksaan oleh oknum TNI

ORBITINDONESIA.COM- Menguaknya informasi kronologi lengkap mengenai kematian seorang warga Bireun Aceh yang diduga diculik dan disiksa oleh seorang oknum TNI.

Oknum TNI yang diduga seorang Paspampres melakukan penyiksaan dengan menculik dan menganiaya seorang warga bireuen Aceh Bernama Imam Masykur yang berusia 25 tahun.

Imam Masykur yang berasal dari Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Bireuen, ditemukan meninggal dunia pada Minggu, 27 Agustus 2023 setelah mengalami penyiksaan yang kejam oleh oknum TNI.

Baca Juga: KAMPUZ, Komite Aliansi Mahasiswa Anti Amerika dan Israel Ajak Semua Civitas Academica Dukung Palestina

Baca Juga: Kelewat Gemoy dalam Drakor Moving, Ini Dia Alasan Netizen Menyukai Karakter Kim Bong Seok si Tukang Terbang

Peristiwa ini bermula pada  Sabtu, 12 Agustus 2023, di Jakarta, dilaporkan bahwa Imam Masykur pertama kali diculik dan kemudian disiksa oleh sekelompok oknum TNI.

Dalam rekaman video amatir yang tersebar, Imam Masykur terlihat berusaha menghubungi keluarganya dengan permintaan yang mengerikan: ia memohon agar uang sebesar Rp50 juta segera dikirimkan.

Baca Juga: PBB Kecam Pelanggaran Kebebasan Pers oleh Israel Terkait Penutupan Kantor Lokal Al Jazeera di Yerusalem

Ancaman mengerikan disampaikannya, bahwa jika permintaannya tidak dipenuhi tepat waktu, akibatnya akan sangat tragis.

Baca Juga: Mahfud MD dan Yasonna H Laoly Temui Eks Mahasiswa Ikatan Dinas di Belanda Bahas Kewarganegaraan

Dalam video tersebut, Imam Masykur meminta adiknya untuk segera menghubungi ibu mereka dan memohon agar uang tersebut dikirimkan dengan segera.

Baca Juga: Klasemen Formula 1: Max Verstappen Pimpin Klasemen Usai GP Miami

Rekaman video lainnya juga tersebar di mana oknum yang bertanggung jawab atas penyiksaan tersebut mengirimkan gambaran kondisi korban kepada keluarganya.

Dalam rekaman ini, Imam Masykur terlihat sedang dalam kondisi menyedihkan, dengan air mata mengalir di wajahnya.

Baca Juga: Sukses Digelar di Korea, Berikut Puluhan Lagu yang Dibawakan dalam Konser NCT NATION: To The World

Baca Juga: Formula 1: Lando Norris Juara GP Miami

Ia dengan putus asa memohon kepada keluarganya agar segera mengirimkan uang yang diminta, agar penyiksaan terhadapnya bisa dihentikan.

Peristiwa tragis ini mencuat ke permukaan ketika diketahui bahwa Imam Masykur telah mengalami penyiksaan yang mengerikan di sebuah toko kosmetik oleh oknum TNI yang diidentifikasi sebagai Praka RM.

Dalam surat keterangan yang diterbitkan oleh Polisi Militer Kodam Jaya/Jayakarta pada Kamis, 24 Agustus 2023, yang ditandatangani oleh Serka Agus, terungkap bahwa Praka RM adalah anggota Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres.

Baca Juga: Ahmad Azzam Muhammad, Siswa SMA Labschool Jakarta Diterima di 6 Perguruan Tinggi di Amerika: Terampil Menulis Esai

Baca Juga: Berikut Ini Hari Libur dan Acara Penting Bulan September 2023, Cek Disini Informasi Tanggalnya

Praka RM adalah pelaku yang diduga melakukan tidak manusiawi kepada Imam Masykur.

Dalam aksi yang tragis ini, Praka RM diduga telah melakukan penculikan dan penganiayaan bersama dua rekannya.

Baca Juga: Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (4): 50 Tahun Kututup Rahasia Itu Rapat-rapat

Selain itu, berdasarkan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber terpercaya bahwa Imam Masykur adalah warga Aceh  yang terlibat dalam organisasi Taman Iskandar Muda (TIM) yang berbasis di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

Baca Juga: TERLALU, KPK Temukan Dugaan korupsi Terkait Harga Pengadaan Alat Kesehatan di Mark Up Capai 5.000 Persen

Peristiwa ini mencuatkan keprihatinan tentang perlindungan hak asasi manusia, etika dalam pelaksanaan tugas militer, serta perlunya tegaknya keadilan untuk semua warga negara.

Baca Juga: Piala Thomas 2024: Indonesia Runner Up

Otoritas berwenang diharapkan untuk menyelidiki kasus ini secara menyeluruh dan memastikan bahwa semua pihak yang terlibat bertanggung jawab atas perbuatan mereka.

Masyarakat pun diharapkan terus mengikuti perkembangan kasus ini dan membantu untuk memonitor kasus yang terjadi.

Hal ini dilakukan agar dapat memantu terus keadilan yang seadil-adilnya kepada seluruh lapisan Masyarakat. **

Baca Juga: Liga Belanda Eredivisie: PSV Eindhoven Juara

 

Berita Terkait