DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tentang Munculnya Ganjar Pranowo di Video Adzan Magrib RCTI

image
Penampilan Ganjar Pranowo dalam tayangan Adzan Magrib di RCTI dan MNCTV yang dikomentari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

ORBITINDONESIA.COM - Baru-baru ini muncul heboh di media sosial twitter tentang video adzan magrib di RCTI, di mana video itu menyertakan gambar Ganjar Pranowo yang sedang wudhu dan solat magrib.

Terkait pro kontra video adzan magrib RCTI yang menunjukkan gambar Ganjar itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberi respon. 

Berikut ini komentar utuh Hasto Kristiyanto tentang video adzan RCTI yang menunjukkan gambar Ganjar. Komentar Hasto ini beredar di media sosial, sebagai berikut:

Baca Juga: Liga Inggris: Sheffield United Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

Baca Juga: Nikmatul Sugiyarto: Gagal di Proyek Food Estate, Prabowo Kampanye Makan Gratis

Rekan-rekan semua, terkait video sholat Magrib Ganjar Pranowo yang disiarkan di Group MNC, beberapa hal yang harus dijelaskan:

1) Indonesia adalah negeri spiritual. Tidak hanya setiap warga negara, namun negara pun juga menyembah Tuhan sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Yang penting, negara berdiri di atas paham pribadi dan golongan.

Baca Juga: Liga 1: Persib Bandung Pastikan Masuk ke Championship Series

Negara memperjuangkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Karena itulah dalam negara Pancasila tidak ada egoisme agama.

“Marilah kita kedepankan kehidupan berketuhanan dengan cara yang berkebudayaan, hormat menghormati satu sama lain, tolong menolong dan membawa kebaikan terhadap sesamanya," kata Bung Karno dalam pidato Lahirnya Pancasila.

Baca Juga: Fakta Unik Drakor A Time Called You, Ahn Hyo Seop dan Jeon Yeo Been Terlibat Cinta Segitiga Masa Sekolah

Baca Juga: Megawati Sampaikan Surat Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan ke Mahkamah Konstitusi: Semoga MK Bukan Ketok Palu Godam

2) Ganjar Pranowo, Siti Atiqoh dan Alam, menunjukkan keluarga di mana nilai-nilai religiusitas yang dihayati dan menjadi nilai-nilai spiritualitas yang menjadi bagian dari karakter dan tradisi dalam keluarga, termasuk menjalankan Sholat Lima Waktu.

Demikian pula harapannya bagi umat beragama lainnya, juga membangunkan tradisi spiritualitas berdasarkan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa

3) Konten adzan yang ditayangkan oleh RCTI bukanlah “Politik Identitas” melainkan bagian kehidupan spiritualitas bangsa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Menikmati Libur Idulfitri Bersama Cucunya di Objek Wisata Satwa Deli Serdang

Dalam hal ini sebagai seorang Muslim, Pak Ganjar menampilkan jati dirinya yang apa adanya, sebagai seorang Muslim yang terus meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan.

4) Dengan video adzan itu, Pak Ganjar membangun kultur kepemimpinan yang positif. Sifat video sangat positif dan berupa ajakan menjalankan sholat Magrib. Kontennya sendiri sifatnya netral dan mencerminkan kepribadian bangsa. Tidak ada ajakan kampanye dengan memilih, dan lain-lain.

Baca Juga: Link Streaming Nonton Drakor Terbaru Ahn Hyo Seop, A Time Called You yang Bikin Banjir Air Mata

Baca Juga: Todung Mulya Lubis: TPN Ganjar-Mahfud Minta Mahkamah Konstitusi Hadirkan Kapolri Dalam Sidang PHPU Pilpres

5) Video Sholat Magrib Pak Ganjar Pranowo juga bukan mendiskreditkan paslon lain, bahwa sekiranya yang lain mau melakukan hal yang sama, merupakan hal yang bagus.

6) Video tersebut dibuat sebagai apresiasi atas kehidupan beragama Pak Ganjar Pranowo, dan wujud kecintaan terhadap Pak Ganjar untuk menyampaikan hal-hal yang positif kepada masyarakat, apapun agama dan kepercayaannya.

Sebab seorang pemimpin harus berlandaskan pada nilai-nilai kebenaran, memiliki moralitas dan budi pekerti yang luhur, selain aspek visi, profesionalitas, kemampuan teknokratik, dan lain-lain.

Baca Juga: Sidang Komite Disiplin PSSI: Persita Tangerang, Persebaya Surabaya, PSS Sleman Didenda Seratusan Juta

Kebenaran dan moralitas pemimpin itu selain bersumber dari ajaran agama, juga belajar dari pedoman kehidupan yang baik, serta pranata sosial yang berlaku menjadi sistem nilai.

Terima kasih

Hasto Kristiyanto. ***

Berita Terkait