DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Sejarah Adolf Hitler, Pemimpin Partai Buruh Sosialis Jerman yang Dikenal Sepanjang Masa

image
Sejarah Adolf Hitler, Pemimpin Partai Buruh Sosialis Jerman yang dikenal sepanjang masa

 

ORBITINDONESIA.COM- Adolf Hitler, nama yang tak dapat terlupakan dalam sejarah dunia, adalah sosok pemimpin yang dikenal kejam dari Partai Buruh Sosialis Nasional Jerman.

Adolf Hitler sosok tegas yang tak pandang bulu yang juga dikenal sebagai pemimpin Partai Nazi, sejak tahun 1921.

Adolf Hitler sendiri lahir pada 20 April 1889, di Braunau am Inn, Austria dan setahun kemudian keluarganya berpindah ke Linz, Ibu kota Austria Atas.

Baca Juga: Bom Sisa Perang Dunia II Seberat 1.000 Kilogram Ditemukan di Bukit Timah Singapura

Hitler awalnya tertarik pada seni visual, tetapi ayahnya berkeinginan agar ia masuk pamong praja Habsburg.

Pada tahun 1908, Hitler pindah ke Wina, dan pada tahun 1913, ia kemudian berpindah ke München. Hidupnya berubah drastis selama Perang Dunia I, di mana ia bergabung dengan tentara Jerman.

Selama perang, Hitler terluka dua kali dan mendapatkan beberapa penghargaan militer. Namun, saat perang berakhir pada tahun 1918, Hitler mengalami kebutaan sementara akibat serangan gas mustard di dekat Ypres, Belgia.

Baca Juga: Baru Rilis 2 Chapter, Manga Kagura Bachi Lampaui Black Clover Sebagai Komik Terpopuler di Mangaplus

Berita tentang gencatan senjata pada 11 November 1918 mencapainya saat ia sedang dalam perawatan medis hingga sembuh barulah Kembali ke München.

Nah, bagaimanakah kisah pengaruh awal sosok Adolf Hitler ini, Simak berikut ini untuk sejarahnya:

Pada tahun 1919, Hitler bergabung dengan Kantor Informasi Administrasi Militer Bavaria. Kantor ini mengumpulkan informasi intelijen tentang partai politik sipil dan menyebarkan propaganda anti-Komunis.

Baca Juga: Dengan Fundamental yang Kuat, BRI Optimistis Dapat Tumbuh Berkualitas

Di sinilah, Hitler pertama kali memberikan pidato antisemit yang penuh kebencian sebagai seorang instruktur kursus.

Sebulan kemudian, Hitler mengekspresikan ideologi rasis antisemitnya untuk pertama kalinya di koran.

Dirinya mulai mengadvokasi pengusiran kaum Yahudi dari Jerman dan kemudian sampai ia menjadi pemimpin partai Nazi.

Baca Juga: Update Perolehan Medali Asian Games 2022: Indonesia Raih Emas Perdana

Pada Oktober 1919, Hitler bergabung dengan organisasi yang akan menjadi Partai Nazi. Semua bermulai saat ini membantu merancang program politik partai pada tahun 1920, yang didasarkan pada sikap antisemitisme rasis, nasionalisme ekspansionis, dan permusuhan terhadap imigran.

Pada tahun 1921, Hitler menjadi Führer (Pemimpin) absolut Partai Nazi dan mampu membuat perkembangan signifikan, Partai ini berkembang pesat, dengan anggota yang bertambah menjadi 55.000 orang dalam dua tahun.

Hal itu juga didukung oleh lebih dari 4.000 pasukan paramiliter SA (Sturmabteilung; Pasukan Tempur).

Baca Juga: JADWAL TAYANG Terbaru Anime Solo Leveling, Catat Jangan Sampai Terlewat, Simak Juga Bocorannya

Selain itu, sosok Adolf Hitler juga pernah di penjara dan menulis buku Mein Kampf yang terkenal hingga saat ini. Mein Kampf sendiri memiliki arti pertarunganku

Pada tahun 1923, Hitler dan para pemimpin Nazi mencoba menggulingkan pemerintah Bavaria dalam Pemberontakan Beer Hall.

Setelah pemberontakan itu gagal, Hitler diadili dan dihukum penjara dengan tuduhan makar tingkat tinggi.

Baca Juga: Baru Gabung, Kaesang Pangarep Langsung Diusulkan Jadi Ketua Umum PSI, Ini Alasan Giring

Namun, ia hanya menjalani hukuman satu tahun dan menggunakan waktu itu untuk menulis bukunya, Mein Kampf (Perjuanganku), yang memuat ideologi politiknya.

Setelah keluar dari penjara, Hitler membangun kembali Partai Nazi dan mulai terlibat dalam politik elektoral.

Partai ini menggunakan teknik propaganda modern, citra yang kuat, dan pesan sederhana untuk menarik pemilih. Hitler menjadi orator ulung.

Baca Juga: Hasil Pegadaian Liga 2, PSDS Deli Serdang Bermain Imbang dengan Sriwijaya FC

Hal tersebut dilakukanya untuk memanfaatkan kekuatan propaganda fotografi untuk memperkuat citranya sebagai pemimpin.

Pada tahun 1930, Nazi mencapai terobosan elektoral dengan menggabungkan teknologi modern, riset pasar politik, dan intimidasi kekerasan.

Mereka meraih suara pemilih baru, termasuk pengangguran dan yang teralienasi, yang membuat mereka semakin kuat.

Baca Juga: Baru Dilantik Jadi Ketum PSI, Kaesang Pangarep Langsung Ajak Relawan Jokowi Ikut Jejaknya

Pada 30 Januari 1933, setelah kemenangan elektoral yang signifikan, Hitler diangkat sebagai Kanselir Jerman oleh Presiden Paul von Hindenburg.

Ini adalah awal dari perjalanannya menuju diktator Jerman yang mana Hitler mengambil langkah-langkah drastis untuk mengubah Jerman menjadi negara diktator satu partai dan mengonsolidasikan kekuasaannya.

Pada tahun 1934, setelah kematian von Hindenburg, Hitler menyatakan dirinya sebagai Führer (Pemimpin) rakyat Jerman dan memegang kendali atas militer dan pemerintahan.

Baca Juga: Mengenang Kembali Sejarah Hari Jadi Kota Bandung Setiap 25 September

Demikianlah Sejarah perjalanan Adolf Hitler dari seorang prajurit Perang Dunia I yang terluka hingga menjadi pemimpin Partai Nazi dan, akhirnya, Kanselir Jerman.

Pengaruh Adolf Hitler pada abad ke-20 tidak dapat diabaikan, dan pemahaman mengenai sejarahnya adalah kunci untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.***

Berita Terkait