DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Apa Kabar Pasar Tanah Abang Sesudah Tiktok Shop Ditutup

image
Ilustrasi sepinya pasar Tanah Abang dan ditutupnya TikTok Shop.

ORBITINDONESIA.COM - Tiktok Shop tutup gara-gara desakan pedagang Pasar Tanah Abang. Pasar sepi, Tiktok disalahkan. Tiktok benar-benar dijadikan musuh bersama para pedagang di sana.

Nah, sekarang bagaimana kabar Pasar Tanah Abang saat Tiktok sudah tutup? Apakah kembali ramai seperti sedia kala?

Sejauh ini dari sejumlah video live dari Pasar Tanah Abang, tetap saja sepi. Memang belum bisa disimpulkan secara umum, karena Tiktok pun baru Rabu, 4 Oktober kemarin.

Baca Juga: Liga Inggris: Sheffield United Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

Baca Juga: Kasus Pemerasan Ketua KPK Firli Bahuri ke Mentan Rawan Diintervensi, Kapolri Minta Ada Pengawasan Ketat

Seandainya sebulan ke depan, Pasar Tanah Abang itu tetap saja sepi, apakah masih menyalahkan Tiktok lagi?

Tiktok itu hanya platform atau market place. Di dalamnya juga banyak pedagang. Pedagang kecil yang bertebaran dari kampung-kampung sampailah kalangan artis. Pedagang yang tidak punya lapak atau toko untuk jualan.

Baca Juga: Liga 1: Persib Bandung Pastikan Masuk ke Championship Series

Tiktok lah tempat mereka berjualan dengan harga bersaing. Mereka berkoar-koar di depan kamera demi barang dagangannya laku. Sayang, lapak mereka ditutup oleh pemerintah gara-gara mengakomodir pedagang Tanah Abang.

Namun, para pedagang online itu tidak merengek. Tidak mendesak pemerintah mencabut aturan penutupan Tiktok Shop. Selalu ada jalan untuk berjualan secara online. Tiktok juga sudah mempersiapkan e-commerce.

Baca Juga: Persamaan Karakter Satoru Gojo dari Anime Jujutsu Kaisen Season 2 dan Killua Zoldyck di Anime Hunter x Hunter

Baca Juga: Megawati Sampaikan Surat Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan ke Mahkamah Konstitusi: Semoga MK Bukan Ketok Palu Godam

Ketika nanti para pedagang online kembali berjualan di Tiktok e-commerce, sesuai dengan aturan pemerintah, lalu Pasar Tanah Abang tetap sepi, apakah kembali disalahkan? Semoga tidak ya…

Saya hanya menyampaikan, dunia terus berkembang. Teknologi apalagi, setiap waktu berkembang pesat. Mirip politik di tanah air, pagi lain, sore lain lagi ceritanya, he..he...

Begitu juga dunia perbelanjaan. Dulu untuk membeli baju lebaran, harus berdesak-desakan di pasar rakyat. Jauh lagi. Apalagi di Tanah Abang itu, seperti lautan manusia bila musim lebaran.

Baca Juga: Presiden Jokowi Menikmati Libur Idulfitri Bersama Cucunya di Objek Wisata Satwa Deli Serdang

Sekarang, tak perlu lagi, cukup buka Shopee, Lazada, Tokopedia, Tiktok, tinggal pilih baju mana yang bagus. Klik, lalu transfer sambil duduk di sofa empuk. Esok lusa barang itu datang di depan rumah.

Baca Juga: Prediksi Skor Pertandingan Brighton vs Liverpool di Pekan ke 8 Liga Inggris Besok Malam WIB

Mau beli laptop Macbook Pro 13, tak perlu ke pasar, cukup di online. Esok lusa barang mahal itu tiba di rumah. Pembeli atau konsumen sangat dimanjakan saat ini. Dunia sudah berubah wak.

Baca Juga: Todung Mulya Lubis: TPN Ganjar-Mahfud Minta Mahkamah Konstitusi Hadirkan Kapolri Dalam Sidang PHPU Pilpres

Naluri pembeli pasti mencari harga barang yang murah. Ini sudah hukum alam. Ngapain beli yang mahal, kalah ada yang murah.

Apalagi harga murah, kualitasnya tidak murahan. Pasti diserbu pembeli. Ini sudah mahal, kualitasnya rendah. Lalu nyalahkan orang yang berjualan dengan harga murah pula.

Apakah kemajuan zaman itu perlu juga disalahkan? Tentunya tidak. Orang yang tidak bisa menyesuaikan zaman pasti tergilas. Orang sudah berlari kencang, ini malah jalan santai. Ya, habis tertinggal selamanya. Sekali lagi, dunia terus berkembang tidak bisa dihentikan oleh siapapun.

Baca Juga: Sidang Komite Disiplin PSSI: Persita Tangerang, Persebaya Surabaya, PSS Sleman Didenda Seratusan Juta

(Oleh: Rosadi Jamani, Satupena Kalbar) ***

Berita Terkait