DECEMBER 9, 2022
Teknologi

Pengamat Energi Prof Iwa Garniwa: Indonesia Sebaiknya Bangun Pabrik Baterai Berbahan Nikel Dalam Negeri

image
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan pandangannya saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat Keempat Pilpres 2024 mengangkat tema terkait pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. Ini dikomentari Prof. Iwa Garniwa.(ANTARA Foto/M Risyal Hidayat).

ORBITINDONESIA.COM - Pengamat Energi dari Universitas Indonesia (UI), Prof. Iwa Garniwa, menyarankan agar Indonesia membangun pabrik baterai yang berbahan nikel di dalam negeri, untuk mewujudkan ekonomi yang berkelanjutan.

Iwa Garniwa, Guru Besar Fakultas Teknik Elektro UI ini merespons pernyataan Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka pada debat pilpres hari Minggu, 21 Januari 2024. 

Dalam debat itu, Gibran menyinggung penggunaan litium besi fosfat (LFP) untuk menggantikan penggunaan nikel. Inilah yang dikomentari Iwa Garniwa

Baca Juga: Jokowi Dikadali, Glen Ario Sudarto Mafia Nikel Ditangkap, Siapa Lagi Berikutnya

"Bangun pabrik baterai dengan kekuatan konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN), atau undang investor asing untuk membangun pabrik baterai berbahan dasar nikel. Namun kepemilikan harus didominasi pemerintah Indonesia," ujar Iwa Garniwa, saat dihubungi di Jakarta, Senin, 22 Januari 2024.

Ia menegaskan, penggunaan LFP dan nikel bukanlah dua hal yang perlu untuk dipertentangkan, karena keduanya sama-sama dapat dikembangkan untuk mewujudkan ekonomi yang berkelanjutan.

"Saya melihat baik LFP maupun nikel, dua-duanya dapat dikembangkan bukan dipertentangkan. Jadi, kebijakan nikel sebagai bahan baterai dapat diteruskan sambil mengikuti perkembangan teknologinya," ucapnya.

Baca Juga: Hilirisasi Nikel di Indonesia, Kemenperin: Multiplier Effect Mulai Terlihat

Namun, dirinya mengemukakan bahwa pengembangan teknologi baterai di Indonesia masih belum matang, sehingga masih diperlukan penelitian lebih lanjut.

"Penelitian mesti terus dilakukan agar teknologi baterai sudah lebih matang dan perkembangan dari waktu ke waktu tidak terlalu drastis. Jenis bahan baterai juga perlu terus dikembangkan agar lebih beragam," ujar Iwa. 

"Oleh karena itu, Indonesia harus mampu melihat mana yang menguntungkan, utamanya dalam pengembangan industrialisasinya," paparnya.

Baca Juga: Ir. Wisnu Salman: Pertambangan Nikel, Mobil Listrik, dan Pencemaran Lingkungan

KPU RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023, debat kedua 22 Desember 2023, dan debat ketiga 7 Januari 2024, KPU menggelar debat keempat yang mempertemukan para cawapres.

Tema debat keempat meliputi energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat.***

Sumber: Antara

Berita Terkait