DECEMBER 9, 2022
Nasional

LSI Denny JA: 84 Persen Pemilih Ingin Pilpres Selesai Satu Putaran

image
Mayoritas publik menginginkan Pilpres selesai satu putaran saja. (OrbitIndonesia/kiriman)

ORBITINDONESIA.COM – Hasil survei LSI Denny JA menemukan, 84 persen pemilih menghendaki pemilihan presiden (Pilpres) 2024 selesai satu putaran.

Menurut Denny JA dalam keterangan persnya bertema Ekspresi Data, Selasa 30 Januari 2024 di Jakarta, pemilih yang menginginkan Pilpres satu putaran beralasan untuk menghemat anggaran negara.

Dan pemilih yang menghendaki Pilpres satu putaran juga berasal dari mayoritas kader atau simpatisan PDI Perjuangan, Partai Golkar, Gerindra, dan partai lainnya.

Baca Juga: PILPRES 2024 dalam Artificial Intelligence Karya Denny JA

“Di atas 80 persen pemilih aneka partai itu ingin Pilpres selesai satu putaran saja,” kata Denny JA.

Banyak alasan pemilih menghendaki Pilpres berlangsung satu putaran saja. Tapi, kata Denny JA, yang paling kuat,  sebanyak 63,9 peren pemilih beralasan untuk menghemat anggaran negara.

“Apalagi kita ketahui anggaran untuk penyelenggaraan putaran kedua ini sekitar 17 triliun rupiah,” kata Denny JA. 

Baca Juga: PILPRES 2024 dalam Lukisan Artificial Intelligence Karya Denny JA

“Belum terhitung biaya untuk Banwaslu dan keamanan. Jika memang biaya itu bisa dihemat, mengapa tidak?”

Yang menariknya lagi, katanya, pemilih yang menginginkan Pilpres selesai satu putaran ini merata di berbagai segmen pendidikan, mulai yang hanya tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, dan mahasiswa.

Tapi memang di kalangan kaum terpelajar, mahasiswa, S1, S2, S3, tambahya, pemilih yang menginginkan Pilpres selesai satu putaran saja mengecil di angka 75,9 persen.

Baca Juga: Pandangan Denny JA tentang Debat Cawapres 21 Januari 2024: Gibran dan Cak Imin yang Paling Tegas

“Kalangan dari pendidikan yang lebih rendah, persentase yang ingin satu putaran saja jauh lebih besar.”

Jauh lebih seksi lagi, katanya, di semua pemilih calon presiden dan calon wakil presiden, di atas 80 persen ingin Pilpres selesai satu putaran pula.

Pemilih Anies dan Muhaimin, di atas 80 persen ingin satu putaran selesai. 

Baca Juga: Denny JA: Serangan Sebagian Kalangan Terpelajar ke Prabowo-Gibran yang Kian Kencang itu Bagai Topan di Dalam Toples

Pemilih Ganjar dan Mahfud, juga yang memilih Prabowo dan Gibran, semuanya di atas 80 persen sama-sama ingin Pilpres ini selesai satu putaran saja.

“Pilpres satu putaran saja bukan hal yang mustahil.”

“Di tahun 2009, sama kasusnya, bertarung juga tiga pasang calon presiden. Saat itu Pilpres berakhir satu putaran saja,” ujarnya.

Baca Juga: Banyak Kalangan Intelektual Protes ke Prabowo-Gibran tapi Elektabilitasnya Malah Naik, Begini Penjelasan Denny JA

Denny JA lalu mengungkap Pilpres 2009, yang mana ia sebagai figur yang memimpin gerakan Satu Putaran Saja.

“Saya buatkan iklan di TV, di  koran, di radio. Saya selenggarakan aneka diskusi yang memancing perhatian publik luas.”

“Saya katakan, berdasarkan data survei LSI Denny JA, SBY-Boediono akan menang Satu Putaran Saja.”

Baca Juga: Jika Presiden Jokowi Berkampanye untuk Calon Presiden (Misalnya Prabowo Subianto), Bolehkah? Inilah Pandangan Denny JA

Waktitu, Denny mengaku memperoleh kecaman dari banyak pihak.

“Dalam talk show televisi, saya disebut pelacur intelektual, yang mengubah dan menyulap angka survei sesukanya sendiri.”

Waktu itu, katanya, banyak pihak yang meragukan Pilpres berlangsung satu putaran dengan kemenangan di atas 50 persen.

Baca Juga: Presiden Jokowi Bilang Dirinya Boleh Dukung Capres, Begini Pandangan Denny JA

“Ternyata KPU menunjukkan Pilpres 2009 berakhir satu putaran saja. Saya pun mendapat penghargaan dari PWI Jaya sebagai The Newsmaker of Election 2009.”

Bagaimana dengan Pilpres 2024?

“Jika Pilpres 2024 kali ini memang bisa selesai secara legal satu putaran saja, mengapa  tidak?”

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: 66,5 Persen Pemilih di Dapil Jawa Barat 7 Bisa Dipengaruhi Politik Uang

“Mengapa pula kita perlu berlama-lama dengan dua putaran?,” kata Deny JA tegas. ***

Berita Terkait