DECEMBER 9, 2022
Jakarta

Lembaga Pemasyarakatan Cipinang Bekali Pegawainya Literasi Digital, Prayer Manik: Membangun Persepsi Positif

image
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang Prayer Manik memberi sambutan pada Pelatihan Literasi Digital untuk pegawai di Lapas Cipinang, Jakarta Timur, Selasa 6 Februari 2024). ANTARA/HO-Humas Lapas Cipinang)

ORBITINDONESIA.COM - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang, Jakarta, membekali  pegawainya literasi digital untuk membangun persepsi positif di masyarakat tentang instansi pemerintah tersebut.

Menurut Kepala Lapas Kelas I Cipinang Prayer Manik dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, 6 Februari 2024, persepsi dan stigma negatif begitu kental ketika diasumsikan dengan kata penjara atau lembaga pemasyarakatan.

Menurutnya, lemabaga itu dipersepsikan menyeramkan dan kejahatan yang dan serba hitam.

Baca Juga: Hari Bakti Imigrasi ke-74, Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Ibnu Chuldun Beri Dukungan Penuh

"Tak bisa dipungkiri, banyak yang menganggap lembaga pemasyarakatan adalah tempat buangan. 'Image' (citra) yang langsung muncul serba tidak baik, hal-hal yang berkaitan dengan kriminalitas, pemberontakan dan narkoba," kata Prayer.

Padahal, katanya, Lapas menyiapkan warga binaan untuk bisa kembali terintegrasi ke masyarakat dengan menjadi manusia seutuhnya.

Untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap situasi tersebut, Prayer menyiapkan pegawainya agar dapat menyebarkan informasi faktual dan terpercaya dengan memanfaatkan kanal digital.

Baca Juga: Ibnu Chuldun: Dibutuhkan Komitmen Semua Pihak Antisipasi Gangguan Keamanan di Lingkungan Lapas dan Rutan

Sekarang ini, Lapas Kelas I Cipinang telah membuat serangkaian transformasi dan inovasi untuk meningkatkan layanan kepada warga binaan.

Inovasi itu antara lain, bengkel kegiatan kerja yang lengkap mulai dari "workshop" batik, kopi, kerajinan tangan (art & craft), toko roti (bakery) hingga digital.

Bahkan, semua produk-produk warga binaan telah dipasarkan melalui saluran "e-commerce" atau transaksi jual beli melalui media elektronik (internet).

Baca Juga: PIPAS Berziarah dan Tabur Bunga ke Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta, Agnes Lily Ibnu Turut Hadir

Kemudian, juga menyediakan layanan disabilitas dan meningkatkan kualitas makanan warga binaan.

Praktisi media, Rahayuningsih menegaskan pentingnya internal mengikuti perkembangan budaya digital untuk membantu instansi atau organisasi tetap relevan, adaptif terhadap perubahan.

"Dinamika kehidupan kita saat ini erat sekali dengan perkembangan digital. Kita sebagai individu dan instansi tetap menjadi fleksibel dan selalu 'up to date' untuk menjawab tantangan baru sehingga organisasi tidak ketinggalan," tambahnya. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait