DECEMBER 9, 2022
Internasional

Dubes RI untuk Malaysia Hermono: Antusiasme WNI Pemilih untuk Pemilu 2024 di Kuala Lumpur Cukup Tinggi

image
Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono menunjukkan jari yang sudah tercelup tinta usai menyalurkan suara di TPS 001 di WTC di Kuala Lumpur, Minggu (11/2/2024). (ANTARA/Virna P Setyorini)

ORBITINDONESIA.COM - Duta besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono, menyebut antusiasme warga negara Indonesia atau WNI di Kuala Lumpur untuk menyalurkan suara memilih pemimpin yang baru cukup tinggi.

“Tadi saya sudah lihat... antusiasmenya cukup tinggi dan saya lihat petugas pun cukup semangat," kata Dubes RI untuk Malaysia Hermono, Minggu, 11 Februari 2024.

"Mudah-mudahan ini semua berjalan lancar dan kita buktikan pemilu di Kuala Lumpur ini berjalan dengan lancar, dengan tertib,” kata Hermono.

Baca Juga: Terlengkap, Begini Aturan Baru Bagi PPLN di Indonesia yang Melintasi Darat, Udara, dan Laut

Hermona baru saja usai menyalurkan hak suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 001 di World Trade Center di Kuala Lumpur.

Ia mengatakan, pemilihan umum Indonesia di Kuala Lumpur menjadi yang terbesar di luar negeri. Ia juga menekankan bahwa seluruh pelaksana pemilu betul-betul harus siap untuk melayani warga Indonesia yang memberikan hak suaranya.

Selain saat pelaksanaan pemungutan suara, ia mengatakan hari perhitungan suara juga perlu diantisipasi karena biasanya akan banyak pihak yang ingin melihat langsung proses menghitung suara.

Baca Juga: PPLN Brunei Laksanakan Pemilu 2024 pada 11 Februari 2024

“Dan itu terkonsentrasi di WTC. Kita harap hari ini lancar dan 14 Februari lebih lancar lagi,” kata Hermono.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari mengatakan waktu penghitungan suara untuk metode TPS dan Kotak Suara Keliling (KSK) akan dilaksanakan pada 14 Februari. Sedangkan perhitungan suara metode pos dilaksanakan pada 15-22 Februari.

Joyce Rumbayan, pekerja migran Indonesia asal Manado yang sudah bekerja di Malaysia selama 16 tahun, mengaku semangat mencoblos untuk mendapat pemimpin Indonesia yang baru.

Baca Juga: Tak Sesuai Jadwal KPU, Bawaslu Surabaya Sempat Hentikan Konser Relawan Prabowo-Gibran

Ia berharap presiden dan wakil presiden terpilih nanti bisa memimpin Indonesia semakin baik, serta bisa memajukan pekerja-pekerja migran seperti dirinya di Kuala Lumpur.

Terutama, katanya, dapat membantu untuk masalah kesehatan bagi pekerja migran mengingat selama ini mereka sulit mendapat akses kesehatan dari pemerintah.

Joyce datang ke WTC untuk menyalurkan hak suara bersama rekan-rekannya dari Manado. Ia mulai mengantre di bagian luar gedung pusat perdagangan dunia di Kuala Lumpur itu pada pukul 08.30 waktu Malaysia (MYT).

Baca Juga: Rosan Roeslani: Putusan DKPP Terkait Pelanggaran KPU Tidak Penting Bagi Pasangan Calon Prabowo-Gibran.

Sementara itu, Kusmiasih Kaswih (84 tahun) asal Bandung, Jawa Barat, yang datang ditemani anaknya untuk menyalurkan suara mengaku lega.

Kusmiasih datang ke TPS dengan menggunakan kursi roda. Menurut anaknya yang sudah tinggal dan bekerja 24 tahun di Malaysia, sudah sejak Sabtu (10/2) malam sang ibu gelisah ingin segera menyalurkan suara pada Pemilu 2024.

Antrean pemilih Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kuala Lumpur sudah terlihat lumayan panjang sekitar pukul 08.30. Beberapa warga lansia dan disabilitas mendapat prioritas dari Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) melalui jalur-jalur cepat.

Baca Juga: KPU Tetapkan Daftar Pemilih Tetap Pemilu 2024 Sebanyak 204.807.222 Pemilih

Keriuhan sempat terjadi kala sekitar pukul 10.50 sejumlah kelompok WNI dari dua pendukung calon presiden dan wakil presiden saling mengeluarkan yel-yel sambil mengangkat jari sesuai nomor urut calon yang didukungnya.

Aksi itu terjadi di luar gedung WTC.

Meski demikian, tidak terjadi kericuhan di antara masing-masing pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden. Yang terlihat, mereka justru bergantian meneriakkan yel-yel guna mendukung “jagoannya” masing-masing.

Baca Juga: Kubu Ganjar-Mahfud Minta KPU dan Bawaslu Awasi Hitung Cepat Pilpres, Aria Bima: Untuk Cegah Manipulasi

Di antara mereka ada yang membawa pernak-pernik alat peraga kampanye, mulai dari kaos hingga kipas yang tercetak wajah calon presiden dan wakil presiden yang mereka dukung.

Antusiasme WNI untuk dapat segera memilih juga terjadi di dalam gedung saat mereka masih mengantre untuk mendapat giliran ke ruang verifikasi data pemilih.

Pada saat itu, beberapa kali terjadi desak-desakan hingga membuat pagar-pagar pembatas rubuh dan harus berulang kali diperbaiki panitia pemilu. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait