DECEMBER 9, 2022
Kesehatan

Ashwin Kandouw: Isu Kecurangan Pemilu Bisa Memicu Gangguan Mental Bagi Peserta Maupun Pendukung

image
Tangkapan layar Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dr. Ashwin Kandouw, Sp.KJ dalam webinar yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa, 13 Februari 2024. (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

ORBITINDONESIA.COM - Isu kecurangan dalam Pemilihan Umum dapat memicu gangguan mental, baik bagi peserta Pemilu maupun masyarakat pendukung secara umum. Hal itu dikatakan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, Rumah Sakit Pondok Indah, Ashwin Kandouw. 

Isu kecurangan yang dimaksud itu adalah manakala yang bersangkutan sulit bisa menerima hasil Pemilu, karena dia kalah tapi merasa seharusnya dia menang. Itu dinyatakan Ashwin Kandouw melalui webinar yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa, 13 Februari 2024.

Bentuk gangguan mental yang dimaksud Ashwin Kandouw, misalnya, kecemasan yang berlebihan.

Baca Juga: Perhatikan Kesehatan Mental: Kiat Penting Atasi Gangguan Psikologi dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang

Dokter lulusan Spesialis Kesehatan Jiwa Universitas Indonesia itu menuturkan, gangguan mental tidak hanya dapat terjadi pada para calon pemimpin, tetapi, juga pendukung salah satu pasangan calon, jika dia fanatik atau mengeluarkan usaha berlebihan untuk mendukung pilihannya.

Ashwin mengingatkan, karena gangguan jiwa dapat mengenai siapa saja, masyarakat diharapkan untuk tidak stres karena dapat membuat mental mereka menjadi rentan.

“Kalau dia stres, dia cemas, dia salah, takut pilihannya salah, dan itu akan membuat negara ini hancur berantakan. Padahal tidak perlu seperti itu,” kata Ashwin.

Baca Juga: Ganjar Live TikTok, Tanya Kesehatan Mental Kepada Anak Muda

Sedangkan bagi para calon pemimpin, Ashwin mengingatkan, agar tetap menjaga kestabilan mentalnya. Ini karena stres yang tidak tersalurkan dengan baik dapat memicu sang calon terkena sejumlah diagnosis, seperti cemas berlebihan, depresi, hingga psikosis.

Gangguan mental, kata Ashwin, jika tidak dikelola dengan baik, bisa menimbulkan efek buruk yang berkepanjangan. 

“Cemas itu bisa panjang, depresi itu bisa panjang, psikosis bahkan bisa panjang sekali. Jadi sebaiknya cepat dikenali dan cepat diatasi, biar bisa diberikan tata laksana yang tepat, sehingga diharapkan bisa mengatasi kondisinya,” ucap Ashwin. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait