DECEMBER 9, 2022
Nusantara

BMKG: Gempa Guncang Jembrana, Bali Hingga Banyuwangi, Jawa Timur, Tidak Berpotensi Tsunami

image
Peta lokasi gempa bumi magnitudo M4,1 yang bersumber di laut pada jarak 12 kilometer barat Jembrana, Bali pada kedalaman 10 kilometer, Minggu 18 Februari 2024. ANTARA/HO-BMKG

ORBITINDONESIA.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa tektonik mengguncang wilayah Jembrana, Bali, hingga Banyuwangi, Jawa Timur, dan sekitarnya bermagnitudo 4,1 pada Minggu, 18 Februari 2024 pagi.

"Episenter terletak pada koordinat 8,38 derajat Lintang Selatan dan 114,49 derajat Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 12 kilometer barat Jembrana pada kedalaman 10 kilometer" kata Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono di Jakarta, Minggu.

Daryono menjelaskan, gempa bumi tersebut menimbulkan guncangan di daerah Banyuwangi dan Jembrana dan sekitarnya dengan skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan-akan ada truk berlalu.

Baca Juga: Peningkatan Kegempaan Terjadi Pada Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur

Analisa BMKG mendapati, gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal yang timbul akibat aktivitas sesar lokal wilayah setempat.

"Sejak pukul 07.45 WIB BMKG mencatat adanya 15 kali gempa susulan, bermagnitudo 2,9," kata Daryono.

Meski demikian, ia memastikan, berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami dan belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Baca Juga: Tetap di Level III atau Siaga, Gunung Semeru Mengalami 19 Kali Gempa Letusan

Terlepas dari itu, lanjutnya, BMKG tetap mengimbau masyarakat setempat supaya lebih waspada, tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu terkait gempa yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu Daryono juga mengharapkan masyarakat untuk memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran yang membahayakan kestabilan bangunan, supaya aman dari potensi runtuhnya bangunan diakibatkan oleh gempa. ***
 

Sumber: Antara

Berita Terkait