DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Diskusi SATUPENA Kamis Malam Akan Hadirkan Wina Armada Sukardi, Bahas tentang Pers di Era Demokrasi

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

ORBITINDONESIA.COM - Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA, akan menghadirkan wartawan senior Wina Armada Sukardi, sebagai narasumber untuk mendiskusikan tentang pers di era demokrasi.

Obrolan Hati Pena #123 tentang pers di era demokrasi itu akan berlangsung di Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024, pukul 19.00-21.00 WIB.

Diskusi itu akan dipandu oleh Elza Peldi Taher dan Amelia Fitriani.

Baca Juga: Diskusi Satupena, Usman Hamid: Mayoritas Pakar Sependapat, Demokrasi Indonesia Sedang Tidak Baik-baik Saja

Panitia diskusi menyatakan, kebebasan pers dan demokrasi memiliki jalinan yang saling berhubungan.

Jika demokrasi mengalami kemunduran tentu akan memberi dampak negatif kepada kebebasan pers dan media.

Banyak negara di dunia, menerapkan sistem pemerintahan demokratis tetapi memasung kebebasan pers.

Baca Juga: Diskusi Satupena, Satrio Arismunandar: Kehidupan Adalah Perjalanan dan Komaruddin Hidayat Adalah Seorang Peziarah

Sebaliknya, tak sedikit negara yang menganut paham negara demokrasi, sekaligus memberi kebebasan kepada pers.

Indonesia termasuk negara yang berpaham demokratis dan meliberalisasikan pers.

Setidaknya paham ini sudah dinikmati sejak era reformasi. Atau setelah terbitnya Undang Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Baca Juga: Komaruddin Hidayat: Jika Tak Ada Catatan Tertulis, Mungkin Agama Islam Itu Penuh Dongeng-dongeng Saja

Nelson Mandela pernah mengeluarkan kata-kata bijak tentang pers: “Pers kritis, independen dan investigatif adalah sumber kehidupan demokrasi. Pers harus bebas dari gangguan negara. Ia harus memiliki kekuatan ekonomi untuk bertahan.”

“Itu harus memiliki independensi yang cukup dari kepentingan pribadi untuk berani dan bertanya tanpa rasa takut. Ia harus menikmati perlindungan konstitusi sehingga dapat melindungi hak-hak kita sebagai warga negara,” ujar Mandela, tokoh pejuang Afrika Selatan ini.

Bagaimana dengan kehidupan pers kita sekarang ini?

Baca Juga: Satupena Akan Hadirkan Komaruddin Hidayat untuk Diskusikan Buku Jalan Pulang, Seni Mengelola Takdir

Benarkah pers tumpul peranannya dalam mengembangkan demokrasi?

Sejauh mana Pers mengalami tekanan kekuasaan dan bagaimana pers tetap bertahan sebagai pilar keempat demokrasi?

Sejauh mana pers tetap bersikap kritis, independen dan investigatif?

Baca Juga: Raden Rita Maimunah, Bendahara Satupena dan Penulis Inspiratif Sumatra Barat dengan Segudang Prestasi

Acara diskusi ini bisa diikuti di link zoom: https://s.id/hatipena123. Juga bisa melalui livestreaming: Youtube Channel, Hati Pena TV.

Selain itu, lewat Facebook Channel: Perkumpulan Penulis Indonesia – Satupena.

Disediakan sertifikat bagi yang membutuhkan. ***

Berita Terkait