DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Basarnas: Kondisi Cuaca Pengaruhi Pencarian Pesawat Kargo Pilatus yang Hilang di Tarakan, Kalimantan Utara

image
Regu pertolongan udara terdiri dari enam anggota rescue Basarnas Tarakan dan empat kru helikopter GA.5224 dari Kodam VI Mulawarman diterbangkan mencari pesawat kargo Pilatus yang hilang pada rute perjalanan Tarakan-Binuang, Kalimantan Utara, Jumat, 8 Maret 2024. (ANTARA/HO-Basarnas Tarakan/aa).

ORBITINDONESIA.COM - Kondisi cuaca menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan operasi pencarian pesawat perintis kargo Pilatus yang dilaporkan hilang di Kabupaten Tarakan, Kalimantan Utara.  

Kepala Kantor Basarnas Tarakan Syahril yang dikonfirmasi dari Jakarta, Sabtu, 9 Maret 2024 mengatakan, personelnya telah berkoordinasi dengan BMKG terkait kondisi cuaca penerbangan Sabtu pagi, guna memperlancar kegiatan pencarian pesawat Pilatus itu.  

Operasi pencarian pesawat Pilatus tersebut akan dilanjutkan oleh satu regu tim pertolongan udara, yang sebelumnya telah diterbangkan.

Baca Juga: Pergerakan Pesawat di Bandara Hasanuddin Naik 24 persen

Tim itu berjumlah 10 orang yang terdiri dari enam anggota rescue Basarnas Tarakan dan empat kru helikopter GA.5224 dari Kodam VI Mulawarman.

Menurut dia, tim masih akan melakukan penyisiran udara ke sejumlah wilayah sebagaimana pada rute perjalanan Tarakan – Binuang, yang diduga sebagai lokasi terakhir pesawat Pilatus itu berada.   

Termasuk, juga mengembangkan informasi-informasi dari masyarakat yang sebelumnya sempat mengaku mendengar tanda-tanda dari keberadaan pesawat yang sedang dicari.

Baca Juga: Penerbangan Garuda Tidak Terdampak Kecelakaan Pesawat Japan Airlines

Informasi itu salah satunya datang dari warga Desa Binuang, Krayan Tengah. Warga mengaku sempat mendengar suara dentuman dari arah hutan rimba Gunung Batuarit yang diduga dari pesawat jatuh.  

“Kita tunggu kepastian dari tim di lapangan yang hari ini bertugas melanjutkan operasi, semoga membawa kabar baik,” ujarnya.

Sebelumnya, pesawat kargo Pilatus dilaporkan hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Internasional Juwata Tarakan, Kalimantan Utara, Jumat, 8 Maret 2024 pada pukul 08.25 Wita.

Baca Juga: Mengapa Menjadi Pilot Pesawat Tempur Begitu Spesial?

Pesawat milik maskapai penerbangan Smart Air tersebut diawaki oleh satu orang pilot, Kapten M Yusuf, serta satu orang ahli permesinan (EOB) Deni S, dilaporkan hilang dengan membawa muatan kargo dengan berat total 583 kilogram.

Pada hari pertama kemarin tim belum berhasil menemukan keberadaan pesawat, meski telah melakukan penyisiran selama beberapa jam di udara. Pencarian pun hentikan sementara pada pukul 19.00 Wita, dan diputuskan untuk dilanjutkan kembali Sabtu pagi. ***
 

Sumber: Antara

Berita Terkait