DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Puluhan Penyandang Tunanetra di Solo, Jawa Tengah Belajar Al Quran Braille di PPSW Wanodyatama

image
Tuna netra membaca Al Quran di Panti Pelayanan Sosial Wanita (PPSW) Wanodyatama di Solo, Jawa Tengah, Ahad, 24 Maret 2024. (ANTARA/Aris Wasita)

ORBITINDONESIA.COM - Puluhan penyandang disabilitas tunanetra di Solo, Jawa Tengah, beramai-ramai mempelajari Al Quran braille di Panti Pelayanan Sosial Wanita (PPSW) Wanodyatama.

Salah satu pengajar di PPSW Wanodyatama Sartono di Solo, Jawa Tengah, Ahad, 24 Maret 2024 mengatakan, sebetulnya tadarus tidak hanya dilakukan selama bulan Ramadan tetapi juga di luar itu.

"Hanya saja biasanya saat Ramadan mereka menambah sendiri tadarus individu," kata pengajar di Wanodyatama itu.

Baca Juga: Mbah Jum, Nenek Tunanetra Penjual Tempe yang Hapal Al-Quran 30 Juz, Bikin Iri Para Bidadari

Meski demikian, ada juga tadarus terpimpin. Bagi yang belum bisa membaca Al Quran dengan lancar, dikatakannya, tadarus terpimpin bertujuan untuk melatih makharijul huruf atau tempat keluarnya huruf.

"Sedangkan bagi yang sudah bisa maka untuk menambah keyakinan dia. Kalau mengenai khatam, itu disesuaikan dengan target individu," katanya.

Sementara itu, terkait dengan kegiatan mempelajari Al Quran di PPSW Wanodyatama, dikatakannya, dimulai dari belajar huruf.

Baca Juga: Inilah Materi di Pesantren Darul At Taubah di Rumah Tahanan Cipinang: Ada Baca Tulis Al Quran Sampai Tafsir

"Tahapnya mengenal huruf latin, terus latihan perabaan. Itu kurang lebih 3-6 bulan, kemudian dilanjutkan huruf abjad hijaiyah mulai semester dua sampai satu tahun, nanti akan lebih lanyah (lancar)," katanya.

Ia mengatakan untuk para peserta kegiatan tersebut bukan hanya dari Kota Solo tetapi juga beberapa daerah lain. Bahkan, ada yang berasal dari luar Jawa Tengah.

"Sebetulnya fokusnya dari Solo Raya, tapi ada juga dari Kebumen, Semarang, Purwodadi, ada yang dari Trenggalek, Jawa Timur," katanya.

Baca Juga: Dua Ribuan Santri Baru Saja Khatam Al Quran di Sukabumi Jawa Barat Doakan Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024

Ia mengatakan para peserta kegiatan difokuskan tunanetra dan tidak ganda, yakni mampu latih dan mampu didik.

"Mereka berasal dari berbagai strata sosial, ada yang belum pernah sekolah sama sekali, ada juga yang pernah kuliah. Usianya sekitar 15-45 tahun," katanya. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait