DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Diskusi Satupena Malam Ini Akan Hadirkan KH Mukti Ali Qusyairi, Membahas Duduk Perkara Hisab dan Rukyat

image
Diskusi Satupena tentang duduk perkara hisab dan rukyat (Foto: Satupena)

ORBITINDONESIA.COM - Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA, malam ini akan menghadirkan KH Mukti Ali Qusyairi, lulusan Universitas Al-Azhar Mesir, dan mendiskusikan duduk perkara hisab dan rukyat dalam menentukan hari-hari besar keagamaan Islam.

Obrolan Hati Pena #128 tentang duduk perkara hisab dan rukyat itu akan berlangsung di Jakarta, Kamis malam, 28 Maret 2024, pukul 20.30-22.00 WIB. Diskusi itu akan dipandu oleh Anick HT dan Amelia Fitriani.

Sebagai pembicara dalam diskusi tentang duduk perkara hisab dan rukyat ini, KH Mukti Ali Qusyairi dikenal juga sebagai Dosen Pasca Sarjana Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal.

Baca Juga: Diskusi Satupena, Satrio Arismunandar: Tradisi Filantropi yang Kuat di Indonesia Berkaitan Erat dengan Filosofi Memberi

Panitia diskusi menyatakan, pada 2016 Badan Urusan Agama Republik Turki telah menyelenggarakan Seminar Internasional, yang secara khusus membahas tentang Penyatuan Kalender Hijriyah.

Ide ini muncul karena di berbagai belahan dunia sering terjadi perbedaan penentuan awal Ramadan atau hari Idul Fitri.

Kali ini untuk ke sekian kalinya kita mengalami hal yang sama. Awal Ramadan tahun ini berbeda hari antara NU dan Muhammadiyah.

Baca Juga: Diskusi Satupena, Yudi Latif: Perlu Transformasi dari Charity ke Praktik Filantropi yang Lebih Akuntabel dan Profesional

Ini karena mereka menggunakan metode yang berbeda untuk menentukan tanggal 1 Ramadan, yakni antara hisab dan rukyat.

Lalu, seberapa mungkin menyatukan kalender Hijriyah? Seberapa mungkin mengawinkan antara hisab dan rukyat

Dalam sistem penanggalan Masehi telah dikenal Kalender Gregorian, yang kemudian menyatukan standar kalender secara global. Mungkinkah pada kalender Hijriyah juga dilakukan standardisasi yang sama?

Baca Juga: Holding BUMN Pertahanan Defend ID Berambisi Ungguli ST Engineering Singapura Pada 2026

Ilmu pengetahuan sudah sampai tahap, di mana kita bisa mendeteksi posisi bulan 20 tahun dari sekarang, bahkan kapan akan terjadi gerhana matahari di 50 tahun mendatang. Ilmu pengetahuan bisa menghitungnya dengan presisi yang tinggi.

Dengan kemajuan ilmu pengetahuan sedahsyat itu, tak mungkinkah kita menentukan tanggal 1 Ramadan yang sama? Tanggal Idul Fitri yang sama?

Acara diskusi ini bisa diikuti di link zoom: https:// s.id/hatipena128. Juga bisa melalui livestreaming: Youtube Channel, Hati Pena TV. Selain itu, lewat Facebook Channel: Perkumpulan Penulis Indonesia – Satupena. Disediakan sertifikat bagi yang membutuhkan. ***

Baca Juga: Polres Kubu Raya, Kalimantan Barat, Gagalkan Penyelundupan Sabu Dalam Helm Ketika Mau Diedarkan ke Nelayan

 

Berita Terkait