ORBITINDONESIA.COM - Membaca buku berarti menggali kearifan yang tersimpan dalam buku. Karena itu, memberikan akses membaca buku kepada warga masyarakat yang tinggal di desa adalah kewajiban kita bersama, termasuk bagi Persatuan Penulis Indonesia Satupena. Hal itu ditegaskan Ketua Umum Satupena Denny JA.

"Kita berusaha agar anak-anak di mana pun berada bisa membaca buku dengan nyaman," kata Denny JA, yang juga penulis senior dan penggagas puisi esai.

Satupena yang dipimpin Denny JA ikut berpartisipasi dalam membangun lantai 2 Rumah Baca Taman Semesta, Desa Cimayang. Penyerahan bantuan itu telah disampaikan pada Rabu, 6 Maret 2024.

Baca Juga: Diskusi Satupena, Alex Runggeary: Papua Belum Berkembang Karena Pemerintah Salah Strategi Dalam Pemanfaatan Sumber Daya

Lebih lanjut Denny JA mengingatkan bahwa membaca adalah hak semua anak Indonesia. Tentu saja pemenuhan hak ini tidak dipikul sendiri oleh pemerintah. Karena itu, Satupena ikut ambil bagian dalam memenuhi hak anak-anak Indonesia.

Selain membangun ruang baca, sebelumnya Satupena juga telah membantu ratusan judul buku bacaan ke rumah baca tersebut. Termasuk buku pelajaran dan buku fiksi bacaan anak.

"Kami sangat senang mendapat bantuan dari Satupena. Kami yang tinggal jauh di desa merasa sangat diperhatikan.  Terimakasih, Pak Denny JA." kata Bambang Joko Susilo, penulis sekaligus pendiri Rumah Baca Taman Semesta Desa Cimayang, Pamijahan, Bogor, Jawa Barat 16810.

Baca Juga: Diskusi Satupena Hari Kamis Besok Akan Bahas Dilema Perempuan Indonesia, Pilih Karier atau Keluarga

Satupena mempunyai program besar yang bisa diikuti oleh semua penulis  lain: webinar via zoom setiap kamis malam, menulis  bersama dengan topik yang sedang hot lalu diterbitkan dalam sebuah buku, talkshow ngobrol dengan penulis, pelatihan penulis, dan lain-lain.

Mulai bulan Maret ini Satupena juga mempunyai toko buku virtual di Gramedia Digital. Rencananya, buku-buku karya penulis Satupena bisa dipromosikan dan dibantu dijual di sana. ***

Baca Juga: Komaruddin Hidayat: Jika Tak Ada Catatan Tertulis, Mungkin Agama Islam Itu Penuh Dongeng-dongeng Saja