DECEMBER 9, 2022
Internasional

Hamas: Aliansi Pasukan Palestina Tolak Usulan Israel untuk Kirim Pasukan Multinasional Arab ke Jalur Gaza

image
Arsip foto - Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan matang di kamp pengungsi di Jalur Gaza utara, 27 Februari 2024. ANTARA/Mohammed Ali/Xinhua/pri.

ORBITINDONESIA.COM - Gerakan Palestina Hamas pada Sabtu, 30 Maret 2024, mengatakan, sejumlah grup politik yang membentuk Aliansi Pasukan Palestina menolak usulan Israel untuk mengirim pasukan Arab ke Jalur Gaza.

Laporan Axios pada Jumat, 29 Maret 2024, mengutip dua pejabat senior Israel yang mengatakan, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, dalam kunjungannya baru-baru ini ke Amerika Serikat, menyarankan pembentukan kontingen multinasional dengan pasukan Arab.

Saran Israel tersebut ia kemukakan atas alasan untuk memperkuat hukum dan ketertiban Gaza, serta memastikan keamanan pengiriman bantuan kemanusiaan.

Baca Juga: Survei Gallup Terbaru: Separuh Lebih Warga AS Menentang Aksi Militer Israel di Gaza Palestina

“Faksi-faksi Aliansi Pasukan Palestina menolak usulan Israel untuk mengirim pasukan Arab menjalankan pemerintahan di Gaza dan memperingatkan konsekuensinya,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu juga menggambarkan, usulan Israel tersebut sebagai jebakan baru Zionis dan sebuah kebohongan.

“Dengan meminta bantuan negara-negara Arab tertentu, Israel bersama dengan AS, berusaha menghindari kekalahan mengerikan yang mereka derita, untuk mengeluarkan tentara pendudukan dari tegalan besar yang menjebak mereka sendiri di Jalur Gaza," menurut pernyataan itu.  

Baca Juga: TNI Jelaskan Alasan Bantuan Indonesia untuk Warga Palestina di Gaza Diterjunkan Angkatan Udara Yordania

Selain Hamas, aliansi tersebut mencakup Jihad Islam Palestina, Front Populer untuk Pembebasan Palestina, dan beberapa organisasi lain yang memiliki sayap militer sendiri.

Pada Kamis, 28 Maret 2024, Mahkamah Internasional mengatakan bahwa Israel harus memastikan akses tanpa hambatan pada bantuan kemanusiaan, dan semua layanan yang diperlukan ke Jalur Gaza. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait