DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Esai Denny JA: Bom itu Meledak di Satu Sahur, di Bulan Puasa, di Gaza

image
(OrbitIndonesia/kiriman Denny JA)

ORBITINDONESIA.COM – Penulis senior Denny JA menulis dan membacakan puisi esai di dalam Forum Esoterika, merayakan puasa Ramadhan, dan puasa Baha’i.

Di malam sahur bulan puasa 2024, rumah di Gaza dibom oleh Israel. Salah satunya dihuni oleh 36 orang dari satu keluarga besar mati.

Bom itu Meledak di Satu Sahur, di Bulan Puasa, di Gaza

Baca Juga: Puisi Esai Berkembang Pesat di Malaysia, Denny JA Diterima Ketua Menteri Datuk Seri Hajiji Noor di Kota Kinabalu

 

“Ya, Tuhan.

Jangan biarkan aku mati,

Baca Juga: Diskusi Satupena, Nasir Tamara: Perang Singkat Iran vs Israel Tunjukkan Gambaran tentang Cara Perang Masa Depan

menyimpan kebencian ini.

Amarahku menjadi raksasa.

Aku budaknya.”

Baca Juga: Ipit Saefidier Dimyati: Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bachri, dan Denny JA Bikin Lompatan Besar Dunia Puisi

 

Itulah isi hatiku.

Di malam itu, malam yang beku.

Baca Juga: Syaefudin Simon: Dari Kisah Burung Sampai Frugal Life

 

Tengah malam, menjelang sahur.

di Gaza, di Palestina yang lara.

Baca Juga: Malam Lailatul Qodar

Ibu dan adik berkemas di dapur.

Kami menunggu hidangan puasa.

 

Baca Juga: Mohammad Agung Ridlo: Perlu Masukkan Penanggulangan Bencana ke Dalam Penataan Ruang untuk Kurangi Risiko

Kulihat di langit,  berkilat cahaya.

“Inikah malaikat dari surga?

Hening  dan gaib suasana.

Baca Juga: In Memoriam: Kisah Yahudi yang Ingin Beterima Kasih, Keberagaman Agama dan Trisno Sutanto

Pohon dan angin, diam terpana.

 

Astaga!!! Aku salah lihat.

Baca Juga: KH Mukti Ali Qusyairi: NU dan Muhammadiyah Pernah Gunakan Metode yang Sama untuk Tentukan Hari Besar Keagamaan

Itu bukan malaikat.

Itu BOM kiriman Israel.

DUAaaaaar, duaaaaar!

Baca Juga: Satrio Arismunandar: Turki Jadi Contoh Negara Muslim yang Lakukan Transformasi Kalender Islam dari Rukyat ke Hisab

Keras sekali bom itu meledak.

Ya, Tuhan, bom jatuh di rumah Tabatibi.

Anaknya, Adara, 19 tahun, ia kawan karibku.

Baca Juga: Ketua Umum Forum Esoterika Denny JA: Dibutuhkan Spritualitas dan Sikap Ramah dengan Alam agar Membawa Kebahagian

 

Di halaman  Rumah Sakit Al-Aqsa Martyr, Adara  menangis

memelukku, meraung- raung:

Baca Juga: Diskusi Satupena, Satrio Arismunandar: Tradisi Filantropi yang Kuat di Indonesia Berkaitan Erat dengan Filosofi Memberi

“Salma, Salma.”

 

“Ayahku, mati di sana.

Baca Juga: Kesaksian Alex Runggeary tentang Keramahan Yusak Yaluwo yang Merapat ke Konsultan Politik Denny JA

Ibuku, Adikku.

Kami 36 keluarga besar.

Mati semua.

Baca Juga: Ingin Mencalonkan Jadi Gubenur Papua Selatan, Yusak Yaluwo Merapat ke Konsultan Politik Denny JA

Hanya aku tersisaaaaa.” (1)

 

Atas izin Ayah,

Baca Juga: Zikir, Energi Batin, Sastra, Lukisan, Bisnis, dan Spiritualitas Denny JA

Aldira yang tersisa seorang diri,

kuajak tinggal di rumah kami.

 

Baca Juga: Tadarus Puisi Ramadhan, Denny JA: Sebagian Peran Ulama, Pendeta, dan Bhikku akan Diganti oleh Atificial Intelligence

Bulan puasa ini.

Bukan menahan lapar dan dahaga yang sulit.

Sejak Israel menghancurkan Gaza,

Baca Juga: Satrio Arismunandar: Tak Akan Ada Perdamaian di Palestina Selama AS Pasok Uang dan Senjata untuk Israel Tanpa Syarat

kami sudah terbiasa menahan lapar, menahan dahaga.

 

Kulkas kami kosong sejak lama.

Baca Juga: Satrio Arismunandar: Tak Akan Ada Perdamaian di Palestina Selama AS Pasok Uang dan Senjata ke Israel Tanpa Syarat

Di pasar dan toko, tak ada makanan.

 

Yang sulit justru menahan sedih.

Baca Juga: Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA yang Dipimpin Denny JA Bangun Ruang Baca untuk Anak

Satu persatu keluarga kami,

sahabat kami terbunuh.

33 ribu sudah rakyat Palestina mati sejak serangan Israel 2023.

Baca Juga: Satrio Arismunandar: Ketika Indonesia Makin Maju, Dilema Karir yang Dihadapi Perempuan pun Semakin Intens

 

Yang sukar justru menahan amarah.

Ini dunia modern yang besar.

Baca Juga: Nina Nurmila: Akibat Konstruksi Gender, Perempuan Pencari Nafkah Tetap Dianggap Sebagai Ibu Rumah Tangga

Mengapa tiada yang mampu,

menghentikan pembunuhan Israel kepada kami.

 

Baca Juga: Diskusi Satupena Hari Kamis Besok Akan Bahas Dilema Perempuan Indonesia, Pilih Karier atau Keluarga

Mana itu Amerika?

Mana itu Arab Saudia?

Mana itu PBB?

Baca Juga: Tentang Pemilu Curang, Efek Bansos, Sampai Hak Angket, Inilah Analisis Denny JA

Mana itu Indonesia?

Mengapa kami dibiarkan terbunuh.

Tujuh bulan sudah.

Baca Juga: Diskusi Satupena, Alex Runggeary: Papua Belum Berkembang Karena Pemerintah Salah Strategi Dalam Pemanfaatan Sumber Daya

 

Berapa banyak lagi kami harus terbunuh?

Berapa banyak lagi mayat- mayat harus bergelimpangan di jalan?

Baca Juga: Kutipan Ikonik Pilpres 2024 dalam Lukisan AI Karya Denny JA

 

Anak- anak Palestina,

mengeruk sampah mencari sisa makanan.

Baca Juga: Kutipan Ikonik Pilpres 2024 dalam Lukisan AI Karya Denny JA

Mayat- mayat terkubur,

kehabisan kain kafan.

 

Baca Juga: Lewat Sebuah Diskusi Berdua: Inilah Alasan Denny JA Memilih Berdiri di Samping Presiden Jokowi

Di magrib yang redup,

menjelang berbuka puasa.

Kembali kudengar seruan itu:

Baca Juga: Diskusi Satupena, Wina Armada Sukardi: Saat Ini 70 Persen Perusahaan Pers Tidak Sehat Secara Ekonomi, Sulit Cari Iklan

“Tegakkanlah agama dengan hati yang lembut.

Sebarkanlah agama dengan cinta  damai.”

 

Baca Juga: Ungkap Alasannya Memilih Dampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Denny JA Masuk ke Trending Topik Indonesia di X

Aku terdiam merenung.

“Ya Tuhan, jangan biarkan aku mati,

tapi masih menyimpan rasa marah.”

Baca Juga: Inilah Alasan Quick Count Satu Putaran Saja Layak Dipercaya Menurut Denny JA

 

Jadikan amarahku budak saja. Dan akal budiku, sebagai tuannya. ***

 

Baca Juga: Satrio Arismunandar: Demokrasi Kita Belum Sempurna, tetapi Pihak Luar Percaya Pada Masa Depan Indonesia

Jakarta, 19 Maret 2024

CATATAN

1. Di malam sahur bulan puasa 2024, rumah di Gaza dibom oleh Israel. Salah satunya terdapat 36 orang dari satu keluarga besar mati:

Baca Juga: Diskusi Satupena, Usman Hamid: Mayoritas Pakar Sependapat, Demokrasi Indonesia Sedang Tidak Baik-baik Saja

https://www.france24.com/en/live-news/20240316-bloody-ramadan-friday-as-gaza-strike-kills-36-relatives

(Puisi esai ini dibacakan dalam acara Forum Esoterika, merayakan puasa Ramadhan, dan puasa Baha’i)

Berita Terkait