DECEMBER 9, 2022
Internasional

Polisi Ekuador Nekat Gerebek Kedutaan Besar Meksiko di Quito dan Tangkap Mantan Wapres Jorge Glas

image
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador. (ANTARA/X/@lopezobrador_)

ORBITINDONESIA.COM - Polisi Ekuador menggerebek Kedutaan Besar Meksiko di Quito, untuk menangkap mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas, yang telah diberikan suaka politik oleh Meksiko, menurut laporan media lokal, Sabtu, 6 April 2024.

Dalam laporan itu, polisi Ekuador memasuki Kedutaan Besar Meksiko di Quito dan menahan Jorge Glas, meski ada pengumuman dari Meksiko untuk memberinya suaka politik.

Kepala Bidang Politik Kedutaan Besar Meksiko Roberto Canseco kepada wartawan mengatakan, pihaknya mengecam penggerebekan tersebut dan menyatakan bahwa polisi Ekuador memasuki kedutaan secara paksa dan menyerang stafnya.

Baca Juga: Sinopsis Desierto, Ketika Imgiran Meksiko Ingin Hidup Layak Tayang di Bioskop Trans Tv Malam Ini

"Ini benar-benar tidak dapat diterima, dan ini benar-benar biadab. Kami prihatin dengan keselamatan Glas," kata Canseco.

Meksiko telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Ekuador yang menegaskan insiden itu sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan nasional.

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menyebut campur tangan polisi Ekuador ke kedutaan sebagai pelanggaran kedaulatan Meksiko.

Baca Juga: Bioskop Trans TV: Deepwater Horizon, Kisah Nyata Terbakarnya Rig Minyak Meksiko yang Telan Banyak Korban Jiwa

\Menurut dia, hal ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan kedaulatan Meksiko.

"Oleh karena itu saya menginstruksikan menteri luar negeri kita untuk mengeluarkan pernyataan mengenai tindakan otoriter ini, menindak secara hukum, dan segera menyatakan penangguhan hubungan diplomatik dengan pemerintah Ekuador,” tulis Obrador pada akun media sosial X.

Sejak 17 Desember 2023, Glas mencari perlindungan di Kedutaan Besar Meksiko, untuk menghindari hukuman penjara atas dua tuduhan korupsi.

Baca Juga: Seorang Jurnalis Klaim Temukan Tubuh Alien, Legislator Meksiko Gerak Cepat Gelar Sidang Terbuka

Perselisihan antara kedua negara meningkat, menyusul penolakan pemerintah Meksiko untuk mengizinkan otoritas Ekuador memasuki negara tersebut untuk menangkap Glas.

Pada Jumat, 5 April 2024, pemerintah Ekuador menyatakan Duta Besar Meksiko Raquel Serur Smeke sebagai “persona non grata,” atau orang yang tidak diizinkan masuk ke negaranya, dan telah memerintahkan Smeke untuk pergi pada Kamis, 4 April 2024.

Langkah tersebut dilakukan setelah pernyataan baru-baru ini oleh Presiden Obrador, yang menyatakan Daniel Noboa memenangi pemilihan presiden Ekuador, karena pembunuhan calon Fernando Villavicencio.

Baca Juga: Badan Narkotika Nasional: Puluhan Jenis Narkoba Baru Asal Meksiko Masuk Indonesia

Menanggapi tindakan tersebut, Kementerian Luar Negeri Meksiko menyesalkan deklarasi persona non grata kepada Duta Besar Smeke, dan mengecam gangguan nyata terhadap Kedutaan Besar Meksiko.

Dalam siaran persnya, Kementerian Luar Negeri Meksiko mengumumkan pemerintahnya telah memutuskan untuk memberikan suaka politik kepada Glas.

Pihaknya mengatakan keputusan tersebut akan dikomunikasikan secara resmi kepada pihak berwenang Ekuador, bersamaan dengan permintaan agar mereka memberikan Glas jaminan keamanan sesuai dengan Konvensi Suaka Diplomatik tahun 1954. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait