DECEMBER 9, 2022
Nasional

Pengamat Muhammad Qodari: Bansos Tidak Punya Korelasi untuk Kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

image
Pengamat politik Muhammad Qodari. ANTARA/Fath Putra Mulya/am.

ORBITINDONESIA.COM - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai, program bantuan sosial atau bansos tidak mempunyai korelasi untuk kemenangan pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo-Gibran pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Qodari mengatakan, masyarakat lebih cenderung memilih calon presiden berdasarkan kualitas kepemimpinan yang tegas dan dekat dengan rakyat.

"Jadi alasan masyarakat memilih capres karena punya kualitas tertentu. Hal serupa juga berlaku pada politik uang atau serangan fajar, sehingga tidak ada jaminan antara pemberian money politics dengan memilih kandidat, apalagi itu pemberian bantuan sosial atau perlindungan sosial," kata Qodari dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu, 6 April 2024.

Baca Juga: M Qodari Indo Barometer: Presiden Jokowi Kunci Penentu Pilpres 2024

Qodari menjelaskan alasan kenapa Prabowo dengan kualifikasi tegas, lebih banyak dipilih dibandingkan dengan Ganjar yang dianggap merakyat atau Anies yang dinilai pintar.

Hal itu menurut dia, karena proporsi pemilih yang menginginkan pemimpin tegas lebih besar dari pada aspek lainnya.

“Kenapa calon A menang dibandingkan dengan calon B? Karena yang mau kualifikasi A mungkin proporsinya lebih besar daripada kualifikasi B. Saya ingat tahun 2014, yang menang Pak Jokowi, karena yang mau presiden merakyat lebih tinggi dari pada yang mau presiden tegas,” ungkapnya.

Baca Juga: M. Qodari Pimpin Relawan Gerakan Sekali Putaran untuk Menangkan Prabowo-Gibran Sekali Putaran Saja di Pilpres 2024

Menurut dia, tahun 2019 pola itu tetap sama, ditambah satu variabel lagi yaitu kerja nyata dan itu mengarah kepada Jokowi.

"Tahun ini kalau survei Indo Barometer paling tinggi adalah orangnya tegas,” ujarnya.

Hal itu telah disampaikan Qodari saat menjadi saksi ahli untuk memberikan keterangan sesuai keahliannya dalam bidang statistik. Qodari dihadirkan kuasa hukum Prabowo-Gibran pada sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi.

Baca Juga: Ketua Umum GSP Muhammad Qodari: Realitas Politik di Indonesia Inginkan Pilpres Satu Putaran

Qodari mengutip data exit poll yang dilakukan Litbang Kompas pada 14 Februari 2024 bahwa yang ditawari dan menerima bansos di antara tiga kelompok pemilih proporsinya sama, yaitu 15-16 persen, namun tidak mempengaruhi elektabilitas capres-cawapres.

Kedua, kata Qodari, survei Indikator Politik Indonesia juga menampilkan hal yang sama dari 22,5 persen menerima bansos dan 77,3 persen tidak menerima bansos tetap memilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden.

Ketiga menurut dia, survei dari Indo Barometer bulan Oktober 2023 tentang alasan memilih calon presiden tidak ada alasan karena menerima bansos.

Baca Juga: Pengamat Politik Muhammad Qodari: Gibran Rakabuming Raka Mampu Pimpin Partai Golkar

Tertinggi alasan masyarakat memilih calon presiden dari pertanyaan terbuka yaitu orangnya tegas dan berani 25 persen, perhatian dengan rakyat 16,2 persen dan orangnya pintar 8,4 persen, berwibawa 6,2 persen selain alasan itu di bawah 5 persen. ***
 

Sumber: Antara

Berita Terkait