DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Pemilihan Ketua Umum ILUNI UI 2022: Abaikan Prinsip Transparansi dan Partisipasi Pemilih Juga Rendah

image
Penetapan Ketua Umum ILUNI UI 2022-2025

ORBITINDONESIA - Pemilihan Langsung (Pemila) Ketua Umum ILUNI UI 2022 telah mengabaikan prinsip-prinsip transparansi. Demikian dinyatakan Forum Pemila UI Transparan (PELUIT), yang anggotanya berasal dari 13 Fakultas Universitas Indonesia, dalam siaran pers hari Selasa, 30 Agustus 2022.

Perhelatan Pemila Ketua Umum ILUNI UI 2022 itu sendiri telah usai, dan ditutup dengan MUNAS ILUNI UI. MUNAS ini menetapkan kandidat nomor 3, Didit Ratam, sebagai Ketua Umum ILUNI UI periode 2022-2025. Total perolehan Didit Ratam adalah 4.270 suara, diikuti Gatot Prio Utomo 4.049 suara, Afdhal Aliasar 903 suara, dan Ahmad Akbar 874 suara. 

Masalahnya, proses pemilihan Ketua Umum ILUNI UI itu mengabaikan prinsip transparansi.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Bek Andalan Jerman, Malick Thiaw Resmi Bergabung Bersama AC Milan

PELUIT juga mencatat, rendahnya tingkat partisipasi peserta pada PEMILA ILUNI UI 2022, dibandingkan pemilihan tahun 2019. Secara persentase, ada penurunan drastis tingkat partisipasi.

Partisipasi pemilih tahun 2019 dari 31.800 Daftar Pemilih Tetap (DPT) adalah 11.800 suara masuk (37% tingkat partisipasi). Sedangkan tahun 2022, dengan lonjakan total DPT sebesar 70.890, hanya 10.096 suara yang masuk (14% tingkat partisipasi).

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Panitia pemilihan menetapkan fitur e-voting yang ada di aplikasi UI Connect (UIC), sebagai satu-satunya mekanisme pemungutan suara secara ‘online’, dan kesepakatan ini diikat kepada 4 kandidat dalam pakta integritas.

Setiap alumni UI yang mempunyai hak pilih harus mengunduh aplikasi UIC dari Apple Store (Apple) atau Playstore (Android) ke HP masing-masing, lalu melakukan verifikasi.

Baca Juga: Hari Polisi Wanita Jatuh Tanggal Berapa? Simak Penjelasan dan Sejarahnya di Sini

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

PELUIT mencatat, banyak sekali persoalan yang muncul dalam proses dilaksanakannya PEMILA ILUNI UI 2022. PELUIT memfokuskan perhatian pada protes para calon pemilih terkait.

Pertama, media e-voting UIC tidak disebut dalam AD/ART ILUNI UI 2019-2022. Maka pada proses pelaksanaan PEMILA ILUNI UI 2022, seharusnya UIC bukan menjadi satu-satunya pilihan media voting,

Kedua, sikap panitia yang tidak pro-transparansi. Panitia PEMILA menutup rapat ruang UIC untuk dilakukan pre-audit dan post-audit oleh tim IT kandidat dan lembaga independen.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Panitia juga mengabaikan rekomendasi transparansi untuk menampilkan pergerakan data perolehan kandidat, melalui tabulasi data voting yang diperbarui setiap menit.

Baca Juga: Hore, Bandar Udara Halim Perdanakusuma Jakarta Kembali Beroperasi Mulai Kamis 1 September 2022

Padahal tabulasi data voting setiap menit adalah sebuah keunggulan e-voting dibandingkan voting manual.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

PELUIT mencatat, rendahnya partisipasi alumni juga didorong oleh sikap panitia PEMILA ILUNI UI 2022, yang mengabaikan beberapa rekomendasi dari PELUIT.

Sebelumnya, semua rekomendasi ini sudah dikirimkan kepada seluruh stake holder PEMILA ILUNI UI 2022, termasuk Rektor dan Majelis Wali Amanah UI.

PELUIT juga merujuk pada banyaknya ‘critical review’ UIC di Google Playstore dengan rating 3.5 dan IOS 2.5. Hal ini membuat publik alumni UI semakin mempertanyakan kelayakan pelaksanaan e-voting di UIC.

Baca Juga: Dugaan Operasi Tangkap Tangan Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Gelandang 3 Pejabat Maluku Utara ke Jakarta

Baca Juga: Haji Sulkarnain Wahid Ajak Investor Biayai Proyek Pesawat Ringan WIGET 16 Reborn of Phinisi

Sikap tidak transparannya panitia PEMILA ILUNI UI 2022 juga ditunjukkan dengan adanya beberapa perubahan data serta ‘updating’ aplikasi UIC, yang tidak diumumkan secara terbuka.

Harusnya panitia besikap terbuka, sebagai bentuk komunikasi publik dan keterbukaan informasi, di mana setiap alumni UI sebagai pemakai berhak mendapatkannya.

Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Turun di Beberapa Kota

Sikap panitia PEMILA ILUNI UI 2022, yang menyarankan ‘uninstall’ aplikasi kemudian ’re-install’ di tengah waktu verifikasi yang sudah hampir berakhir, juga merupakan bentuk ‘mismanagement’ dari proses pelaksanaan PEMILA ILUNI UI 2022.

Begitu pula data pemilih yang tadinya berstatus ‘verified’ menjadi ‘unverified’, dan perubahan lain termasuk error pada aplikasi.

Baca Juga: Sekali Memimpin Persib Bandung Bertanding, Luis Milla Langsung Babak Belur: Luis Milla Out Mulai Muncul

Baca Juga: Peringati Hari Bela Negara, Ibnu Chuldun: Bersatu dan Berkontribusi untuk Indonesia Maju

Banyaknya masalah pada UIC yang seharusnya bisa diatasi sejak awal dengan keterbukaan dan transparansi. Menurut PELUIT, semua ini berakibat pada menurunnya tingkat kepercayaan alumni UI pada panitia, UIC, dan proses PEMILA ILUNI UI 2022.***

 

Berita Terkait