DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

David Sedaris Berdamai dengan Tragedi

image
David Sedaris dan buku karyanya

ORBITINDONESIA - Banyak orang mengatakan berdamai dengan keadaan merupakan bagian dari proses pendewasaan. Hal itu jugalah mungkin yang berusaha ditangkap oleh David Sedaris, seorang pelawak sekaligus penulis kelahiran Amerika Serikat.

Melalui buku terbarunya bertajuk Happy-Go-Lucky yang dirilis tahun 2022, David Sedaris menggambarkan bagaimana dia berdamai dengan tragedi-tragedi yang menimpanya.

Seperti banyak orang di dunia lainnya, pandemi Covid-19 meninggalkan banyak luka bagi David Sedaris. Terjebak karena lockdown, pekerjaan yang terhambat, dan yang paling berat adalah kehilangan orang yang dicintai.

Baca Juga: Fakta Baru Terungkap Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Diduga Punya Hubungan Asmara, Bukan Brigadir J

Di samping itu, kondisi dunia juga tidak sedang baik-baik saja. Muncul kampanye Black Lives Matter, panic buying, krisis kesehatan, bahkan ketegangan politik.

Tapi dengan kaca matanya, Sedaris melihat dan meramu berbagai tragedi tersebut menjadi kisah yang lucu sekaligus pedih, juga bermakna. Lewat Happy-Go-Lucky, Sedaris mencari blessing in disguise.

Lima dari 18 esai di dalam buku Happy-Go-Lucky berisikan kisah-kisah mengenai sang ayah, Lou Sedaris yang meninggal pada Mei 2021 di usia 98 tahun.

Seperti saudara-saudaranya, sang ayah telah menjadi salah satu sumber karya-karya Sedaris, termasuk dalam bukunya berjudul Calypso pada 2018. Kehilangan sang ayah yang kerap ia jadikan bahan lawak tentu menjadi luka tersendiri bagi Sedaris.

Baca Juga: Benarkah Putri Candrawathi punya Hubungan Terlarang dengan Kuat Maruf Sopir Pribadi?

Salah satu cerita paling mengesankan mengenai sang ayah ditulis dalam judul “Unbuttoned.” Diceritakan, kondisi kesehatan sang ayah yang berusia 96 tahun ketika itu memburuk.

Namun Sedaris dirundung kemarahan karena sang ayah menghapusnya dari surat wasiat tanpa pemberitahuan bertahun-tahun sebelumnya.

Perang Sedaris dengan sang ayah juga disadari sebagai dorongan hebat baginya untuk bergerak maju dan membuktikan diri menjadi lebih baik.

Namun setelah proses pendewasaan diri yang panjang, Sedaris mulai menyadari alasan di balik keputusan sang ayah.

Baca Juga: Joan Mir Resmi Bergabung dengan Tim Pabrikan Honda

“David, kamu telah mencapai begitu banyak hal yang luar biasa dalam hidup. Aku ingin memberi tahu bahwa kamu, kamu, kamu sudah menang,” kata sang ayah, yang akhirnya membuat Sedaris berubah haluan.

Di samping kisahnya dan sang ayah, Sedaris juga menceritakan humor bagaimana lockdown membuat hidupnya berantakan. Dia mengeluhkan bahwa Covid-19 sudah merampas mata pencahariannya.

Selama proses perenungannya, dia juga bertanya-tanya bagaimana orang lain dapat bertahan selama karantina.

Tetapi pada saat yang sama, dia mengaku beruntung karena bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk membaca dan bersama orang-orang terdekat.

Baca Juga: Kenaikan BBM Tampaknya Adalah Suatu Keharusan Demi Selamatkan Keuangan Negara

Seperti banyak orang lainnya di dunia, kisah Sedaris bukan hal yang baru. Tragedi-tragedi yang dialaminya juga dirasakan oleh banyak orang.

Namun Sedaris mampu berdamai dengan tragedi, hingga meramunya menjadi karya yang indah, penuh humor, namun juga miris.

Hal itu juga tergambarkan dari sampul buku Happy-Go-Lukcy. Di dalamnya terdapat badut dengan topeng tersenyum, yang tengah menggendong anjing dan anak kecil dengan tema hitam dan putih.

Judul Buku          : Happy-Go-Lucky

Penulis                : David Sedaris

Tahun Terbit      : 2022

Penerbit              : Little, Brown & Company

Sumber                : https://www.npr.org/2022/05/31/1102104079/in-happy-go-lucky-david-sedaris-reflects-on-his-fraught-relationship-with-his-da

 

Sumber: Aplikasi Buku Pintar AHA

Peringkas: Amelia Fitriani

Editor: Satrio Arismunandar ***

Berita Terkait