DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Peter Handke dan Kisah Mencari Pencuri Buah

image
Novel karya Peter Handke

ORBITINDONESIA - Penulis peraih Nobel 2019 asal Austria Peter Handke membawa cerita mengenai pengembaraan yang tampak tanpa plot, dalam novelnya berjudul The Fruit Thief: Or, One-Way Journey into the Interior.

Novel Peter Handke ini dirilis pertama kali dalam bahasa Jerman tahun 2017 dan kemudian dirilis dalam bahasa Inggris pada 2022.

Dengan gaya penulisannya yang tidak konvensional dan penuh dengan gaya sastra, Peter Handke memulai novelnya bak dongeng klasik dengan kalimat:

Baca Juga: Fakta Baru Terungkap Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Diduga Punya Hubungan Asmara, Bukan Brigadir J

"Ceritanya dimulai pada salah satu hari di pertengahan musim panas ketika Anda melepas sepatu Anda untuk berjalan tanpa alas kaki di rumput dan disengat lebah untuk pertama kalinya dalam setahun."

Kalimat pembuka itu memberikan semacam harapan bagi para pembacanya akan narasi lebih jauh seperti kisah dongeng.

Namun alih-alih mendapatkan narasi utuh, pada lembaran-lembaran selanjutnya, pembaca diberikan potongan-potongan kisah pencuri buah.

Ini protagonis imajiner dari sebuah buku yang sedang dikerjakan oleh karakter utama, yaitu seorang penulis.

Baca Juga: Benarkah Putri Candrawathi punya Hubungan Terlarang dengan Kuat Maruf Sopir Pribadi?

Karakter ini, yang terkadang dianggap nyata dan terkadang fiktif bagi pembaca, melakukan perjalanan melalui Prancis.

Kisah dalam novel ini adalah mengenai pensiunan di pinggir kota Paris, yang mengalami gigitan lebah itu dan terdorong untuk mengambil kesempatan, untuk mengemasi tasnya dan pergi bertualang mencari pencuri buah.

Pencuri buah itu adalah seorang wanita muda yang segera menjadi pusat cerita, meskipun si tua tetap menjadi narator yang maha tahu. Dia digambarkan tidak menyukai Eropa baru.

Diceritakan bagaimana dia menggerutu setelah bertemu wanita Muslim di kereta, atau setelah bertemu manusia yang dia lihat setebal batu bata.

Baca Juga: Joan Mir Resmi Bergabung dengan Tim Pabrikan Honda

Pencuri Buah melintasi perbatasan internal Prancis, dengan latar di sepanjang sungai dan melalui jurang, di samping jalan raya dan di bawah tangga sebuah hotel kosong.

Ada juga fragmen cerita mengenai perjumpaan yang tidak disengaja, dengan seorang pria yang mengacak-acak semak-semak untuk mencari kucingnya yang hilang.

Selain itu, ada juga kisah mengenai seorang pengantar barang yang meninggalkan skuternya untuk menjadi sesama pengelana selama sehari.

Setiap perjumpaan yang dilakukan masing-masing mengungkap aspek baru dari individu misterius dengan cara potret kubisme.

Baca Juga: Kenaikan BBM Tampaknya Adalah Suatu Keharusan Demi Selamatkan Keuangan Negara

Ada juga kisah mengenai wanita muda bernama Alexia yang tidak lagi toleran. Dia berkeliaran di Prancis dengan tas tangannya yang besar dan penuh dengan buah curian.

Dia menganggap buah curian itu adalah haknya yang bisa dia miliki. Dia mengintai tempat-tempat di mana dia dapat dengan mudah mengambil buah-buah itu.

Handke seakan menyuguhkan pengalaman sastra murni, dengan membuat karya yang tidak akan mengindahkan sedikit pun konvensi genre, keharusan komersial, atau bahkan memenuhi ekspektasi pembaca.

Novel ini jelas tidak bisa dinikmati oleh sembarang kalangan. Hanya mereka yang menikmati dan bisa larut dalam sastra lah yang tampaknya bisa menikmati karya ini dengan seutuhnya.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean: Subsidi BBM, Bagai Asupan Darah yang Salah Pembuluh

Buku               : The Fruit Thief: Or, One-Way Journey Empire

Penulis                         : Peter Handke

Tahun Terbit  : 2022

Penerbit         : Farrar, Straus and Giroux

Sumber           : https://www.idsnews.com/article/2022/04/the-fruit-thief-peter-handke-too-much-attention-span

 

Sumber: Aplikasi Buku Pintar AHA

Peringkas: Amelia Fitriani

Editor: Satrio Arismunandar ***

 

Berita Terkait