DECEMBER 9, 2022
Gaya Hidup

AdaKami Berikan Kiat untuk Hindari Berbagai Modus Penipuan Transaksi Digital, Seperti Pinjaman Daring

image
Ilustrasi penipuan transaksi daring. (ANTARA/Vinny Shoffa Salma)

ORBITINDONESIA.COM - Platform peer-to-peer lending daring, AdaKami memberikan sejumlah kiat untuk masyarakat agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital, seperti pinjaman daring dan transaksi digital lainnya.

Sebagai salah satu platform fintech di Indonesia, AdaKami menemukan sejumlah modus penipuan yang kerap merugikan masyarakat.

Menurut AdaKami, modus itu mulai dari pencatutan nama, membuat akun media sosial palsu atau mengaku sebagai customer service palsu, menyalahgunakan data pribadi, meretas akun pengguna lewat pengiriman kode OTP atau tautan mencurigakan, hingga menjanjikan hadiah.

Baca Juga: Kememteriam Hukum dan Hak Asasi Manusia Ekspansi Layanan Imigrasi Digital, Yasonna H Laloly: State of the Art

“Semua ini adalah tindakan fraud atau penipuan yang kami temukan dan perlu kita waspadai bersama lewat peningkatan literasi keuangan dan digital,” kata Brand Manager Adakami Jonathan Kriss saat ditemui dalam acara bincang-bincang di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 29 April 2024.

“Dengan demikian, kita bisa secara proaktif mengenali ciri-ciri potensi fraud dan menghindarinya”, katanya.

Ada sejumlah kiat yang dibagikan olehnya agar masyarakat dapat terhindar dari penipuan transaksi digital. Pertama, pastikan hanya berkomunikasi atau mencari informasi melalui situs, email, nomor telepon, hingga akun media sosial resmi yang terverifikasi.

Baca Juga: Lembaga Pemasyarakatan Cipinang Bekali Pegawainya Literasi Digital, Prayer Manik: Membangun Persepsi Positif

Kedua, lebih berhati-hati dan selektif dalam membagikan informasi terkait data pribadi dengan tidak mengunggah data pribadi di media sosial, atau menyerahkannya kepada pihak-pihak yang belum bisa dipastikan kredibilitasnya.

Ketiga, berhati-hati dengan pihak yang menawarkan atau mengiming-imingi hadiah menggiurkan dengan syarat mencurigakan. Contohnya, keharusan membeli sesuatu hingga diminta untuk berutang demi membeli barang tertentu yang melampaui kemampuan finansial demi iming-iming hadiah.

Keempat, pada saat memutuskan untuk memanfaatkan layanan keuangan tertentu, pastikan sudah membaca seluruh syarat dan ketentuan yang berlaku, serta sudah memiliki rencana pemenuhan kewajiban yang mengikat.

Baca Juga: Zahid Asmara: Perlu Perkuat Literasi Finansial Digital Agar Terhindar Dari Jeratan Judi Online

“Jika membutuhkan alternatif pemenuhan kebutuhan finansial seperti pinjaman, pastikan dialokasikan untuk sesuatu yang benar-benar kita butuhkan dan bisa kita pertanggungjawabkan,” kata Jonathan.

“Jadi, memahami prioritas dan cara pemenuhannya, serta profil dan risiko instrumen keuangan yang akan kita manfaatkan memang sangat penting untuk bisa membuat keputusan tepat,” tutupnya. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait