Wagub Kalimantan Timur, Seno Aji: Pendidikan Gratis Hingga S3 Tak Perlu Pusingkan Uang Kuliah Tunggal
ORBITINDONESIA.COM - Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji menyatakan, pihaknya membuat terobosan dalam dunia pendidikan dengan menggratiskan biaya, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga jenjang Strata 3 (S3), sehingga mahasiswa tak lagi memusingkan biaya uang kuliah tunggal (UKT).
"Kebijakan ini menjadikan Kalimantan Timur pelopor di Indonesia, bahkan mulai Januari 2026, seluruh mahasiswa dari semester dua hingga delapan di Kaltim tidak lagi dibebani UKT," ujar Seno Aji di Samarinda, Jumat, 27 Juni 2025.
Seno Aji menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk mendukung penuh dunia pendidikan. Kebijakan ini merupakan bukti keberanian Kaltim dalam memberikan akses pendidikan seluas-luasnya bagi masyarakat daerah ini.
Seno Aji menekankan pentingnya memandang mahasiswa secara positif, termasuk saat mereka menyampaikan kritik.
“Kegiatan penelitian, keagamaan, bahkan demonstrasi adalah ekspresi mahasiswa yang kami nilai sebagai bagian dari perjuangan mencari kebenaran,” ujarnya.
Wagub Seno yang hadir pada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Forum Nasional Sosial Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa (Fornassosmas BEM) Se-Indonesia XI di Gedung Rektorat Universitas Mulawarman, mengajak seluruh elemen mahasiswa untuk bersinergi dan mendukung arah pembangunan jika pemerintah telah berada di jalur yang benar.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Mulawarman, Mohammad Bahzar mengingatkan mahasiswa terkait peran vital mereka sebagai penyusun gagasan.
“Kadang mahasiswa ini demo dulu, konsepnya belakangan. Yang benar adalah konsep dulu, kalau buntu baru berdemo. Itu baru gerakan cerdas,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim Surasa menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan mahasiswa dalam pengembangan sumber daya manusia, khususnya di sektor pendidikan vokasi.
Disdikbud Kaltim terus berupaya memperkuat pendidikan vokasi agar lebih selaras dengan kebutuhan dunia kerja dan industri.
"Namun, kami tidak bisa berjalan sendiri. Kami butuh dukungan dari adik-adik mahasiswa, bukan hanya sebagai pengkritik, tetapi juga sebagai mitra yang menyumbangkan gagasan dan solusi," kata Surasa.
Ia menambahkan bahwa mahasiswa memiliki posisi strategis dalam pengembangan kebijakan dan pembaruan sistem pendidikan. Pihaknya percaya mahasiswa bukan hanya penikmat kebijakan, tetapi penggagas masa depan.***