Memasuki Bulan Suro, Tahun Baru Jawa, Ini Sembilan Filosofi Jawa yang Hampir Terlupakan
ORBITINDONESIA.COM - Suro dimaknai sebagai bulan pertama dalam sistem kalender Jawa-Islam. Penyebutan kata 'suro' bagi orang Jawa ialah bulan Muharam dalam kalender Hijriah. Kata tersebut berasal dari kata 'Asyura' dalam bahasa Arab dan dicetuskan oleh pemimpin Kerajaan Mataram Islam, Sultan Agung.
Menyambut Tahun Baru Jawa ini, ada 9 filosofi Jawa yang hampir terlupakan. Berikut ini uraiannya:
1. URIP IKU URUP
"Hidup itu Nyala. Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita....., semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik ".
2. MEMAYU HAYUNING BAWANA
"Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan...., kebahagiaan..... dan kesejahteraan.....; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak."
3. SURO DIRO JOYO JAYADININGRAT, LEBUR DENING PANGASTUTI
"Segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar."
4. NGLURUK TANPO BOLO, MENANG TANPO NGASORAKE, SEKTI TANPO AJI-AJI, SUGIH TANPO BONDHO
"Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan; Kaya tanpa didasari kebendaan."
5. DATAN SERIK LAMUN KETAMAN, DATAN SUSAH LAMUN KELANGAN
"Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu."
6. OJO GUMUNAN, OJO GETUNAN, OJO KAGETAN, OJO ALEMAN
"Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja."
7. OJO KETUNGKUL MARANG KALUNGGUHAN, KADONYAN LAN KEMAREMAN
"Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi."
8. OJO KUMINTER MUNDAK KEBLINGER, OJO CIDRA MUNDAK CILAKA
"Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka."
9. OJO ADIGANG, ADIGUNG, ADIGUNO
"Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti."
Di atas langit masih ada langit
Salam berbahagia dan seduluran sak lawase semuanya.
SUGENG MANGAYUBAGYA 1 SURO WARSA 1447 H ***