Upacara Bendera dan Panggung Gembira Ramaikan Perayaan HUT ke-80 RI di Beijing China

ORBITINDONESIA.COM - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing menggelar upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan RI di halaman KBRI pada Minggu, 17 Agustus 2025 dan dilanjutkan dengan acara pesta rakyat bertajuk "Gempita Merdeka".

Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun menjadi inspektur, sementara pemimpin upacara adalah Pembantu Umum Atase Pertahanan Mayor Sus M Rezka P Ramdhani yang dihadiri sekitar 250 orang Warga Negara Indonesia (WNI).

Pasukan pengibar bendera Merah Putih dalam upacara di KBRI Beijing adalah 13 orang mahasiswa dan mahasiswi Indonesia yang ada di Beijing dari Beijing Institute of Technology, Beijing Normal University, Peking University, Central University of Petroleum Beijing dan Tsinghua University.

Dubes Djauhari mengenakan baju adat dari Minahasa dengan baju lengan panjang dan celana panjang warna hitam dihiasi motif garis warna merah dan emas dan tutup kepala lancip warna merah motif bunga emas. Sehelai kain merah diikatkan di pinggang hingga sebatas lutut.

Sedangkan peserta upacara antara lain adalah Atase Pertahanan Laksamana Pertama TNI Sumartono, Atase Darat Kolonel Inf Wasisto Jatmiko Sentosa, Atase Udara Kolonel Pas Pratomo Sariadi Darwan, Atase Perdagangan Budi Hansyah, Atase Imigrasi Herawan Sukoaji, Atase Pendidikan Yudil Chatim, para diplomat, staf lokal, Atase Pertahanan dan juga anggota Dharma Wanita KBRI Beijing yang mengenakan busana tradisional dari berbagai daerah di Indonesia antara lain beskap Jawa, baju betawi, Bali, maupun batik.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, upacara HUT ke-80 tahun RI juga dihadiri oleh para "guiqiao" yaitu orang-orang Tionghoa yang lahir dan pernah tinggal di Indonesia tapi kemudian bermigrasi kembali ke China pada periode 1950-1960 dan saat ini sudah menjadi warga negara China setelah tinggal di Tiongkok selama lebih dari 60 tahun.

Hadir pula 11 orang mahasiswa dari provinsi Papua Barat Daya yang sedang melaksanakan studi di Jining Polytechnic, provinsi Shandong, perwakilan Bank Indonesia cabang Beijing, perwakilan Perhimpunan Persahabatan Indonesia - Tiongkok (PPIT) yang sengaja datang dari Indonesia, serta ratusan mahasiswa dan mahasiswi Indonesia yang sedang belajar di Beijing, Tianjin, dan kota-kota sekitarnya maupun WNI yang tinggal di Beijing.

Setelah pelaksanaan upacara bendera yang dimulai pada pukul 08.30 waktu setempat dan berlangsung selama sekitar 30 menit, selanjutnya Dubes Djauhari, Wakil Kepala Perwakilan KBRI Beijing Parulian Silalahi dan para peserta upacara menyanyikan lagu-lagu kebangsaan antara lain Hari Merdeka, Padamu Negeri, Rayuan Pulau Kelapa, Berkirabarlah Benderaku, Tanah Air, Mars bela Negara hingga Halo-halo Bandung.

Acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng sebagai ungkapan syukur kemudian berfoto bersama.

Perayaan HUT ke-80 RI di KBRI Beijing kemudian dilanjutkan dengan "Indonesia Fair Gempita Merdeka" mulai pukul 10.30 hingga 18.00 waktu setempat. "Indonesia Fair" merupakan program unggulan tahunan KBRI Beijing yang diselenggarakan untuk memperingati HUT RI sekaligus mempromosikan budaya, pariwisata dan produk-produk Indonesia.

"Yang mendaftar untuk hadir sudah 6.000 orang, acaranya nanti ada tari-tarian dari berbagai daerah Indonesia termasuk oleh orang-orang China yang bisa bernyanyi dan menari tarian Indonesia," kata Dubes Djauhari kepada ANTARA seusai upacara di KBRI Beijing, pada Minggu.

Dalam "Indonesia Fair 2025", ditampilkan berbagai khasanah masakan khas Indonesia seperti rendang, soto, cilok, cireng, sate, siomay, bakso, dan makanan maupun minuman seperti cendol dan kopi dari berbagai wilayah Nusantara. Terdapat juga kerajinan tangan seperti tas dan batik yang dijual ke masyarakat Beijing.

Selain itu tampil berbagai acara seni antara lain tari-tarian tradisonal dari Yingde Dance yaitu sanggar tari tradisi Nusantara dengan anggota warga negara Tiongkok yang fasih berbahasa Indonesia, 15 orang perwakilan PPIT yang membawakan pertunjukan angklung maupun tarian, kelompok penari Papua yang seluruhnya adalah para pelajar Indonesia di Jining Polytechnic.

Hadir juga sejumlah musisi dari Indonesia antara lain Yoan Clara, Elvi Zubay, Bung Karno, hingga Trio Obras yaitu kelompok vokal dengan anggota Djauhari Oratmangun, Dharma Oratmangun dan Ibra Oratmangun.

Masyarakat yang ingin datang ke Indonesia Fair pun harus mendaftarkan diri lebih dulu secara daring.

"Saya sengaja datang bersama teman dari Dalian, provinsi Liaoning, karena ingin merasakan seperti apa upacara 17 Agustus di sini, dan juga bagaimana suasana Indonesia di Beijing," kata Zahrotul Lailiyah, mahasiswi tahun ketiga jurusan teknik elektrik di Dalian Jiaotong University.

Selain "Indonesian Fair", sebagai bentuk perayaan HUT ke-80 RI, KBRI Beijing juga mengadakan "family gathering" berupa berbagai perlombaan sebagai di Taman Chaoyang. Peserta lomba tidak hanya diplomat dan staf lokal tapi juga keluarga mereka serta para pelajar Indonesia di Beijing.

Perlombaan yang dipertandingkan antara lain makan kerupuk, tarik tambang, lomba bakiak, lomba memasukkan paku ke botol hingga piknik dan menari bersama Gemu Fa Mi Re.***