DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Ternyata Anak Muda Bisa Kena Penyakit Demensia Karena Gaya Hidup yang Salah, Wajib Tahu Faktor Resikonya!

image
Ilustrasi demensia, sulit tidur, selalu terjaga di malam hari.

ORBITINDONESIA- Biasanya yang kita ketahui penyakit demensia berusia sebagian besar penderitanya di atas 60 tahun.

Ternyata penyakit demensia yang baru terkena diagnosis Alzheimer dapat menjangkit usia sebelum berusia 60 tahun, bahkan di usia 30 tahun.

Fenomena ini biasa disebut dengan Young Onset Demensia (YOD) atau Early Onset Demensia (EOD).

Baca Juga: Inilah Kenapa Pentingnya Perawatan Setelah Diagnosis Untuk Orang yang Terkena Alzheimer

Dibalik fenomena anak muda terkena demensia atau YOD ada beberapa faktor resiko yang mempengaruhi hal tersesbut.

"Ada yang baru berusia 30 tahunan sudah ada diagnosa demensia. Terdapat beberapa faktor, seperti faktor kesibukan, sehingga kita lupa untuk menstimulasi otak, dan otak menjadi tidak aktif dalam melakukan kegiatan keseharian," kata Michael Dirk R. Maitimoe Direktur Eksekutif Alzheimer's Indonesia (ALZI).

Bukan hanya dari keseharian yang sibuk dan lupa waktu, ada faktor lain yang memicu demensia di usia muda.

Baca Juga: Profil Pengacara Yosep Parera yang Ditangkap KPK Dalam Kasus Suap MA

Mulai dari faktor medis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, hingga kolesterol.

Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat juga memegang peranan penting sebagai faktor risiko demensia.

"Beberapa gaya hidup yang dapat memicu lahirnya demensia alzheimer lebih dini antara lain kurang olahraga, kebiasaan minum alkohol, merokok, serta mengonsumsi makanan tidak sehat yang tinggi lemak jenuh dan gula, atau kurang bergizi bagi otak," papar Michael.

Baca Juga: Seungkwan Boyband SEVENTEEN Curhat Saat Gelar Konser Be The Sun di ICE BSD

Tak hanya itu, biasanya penderita YOAD mulai mengeluh pada usia 40-50 tahun, dan memiliki risiko faktor genetik yang kuat yang harus dibuktikan dengan pemeriksaan genetik (Familial Alzheimer's Disease/FAD).

Masalah demensia alzheimer pada orang muda umumnya terkait dengan faktor genetik, karena orang tua yang mengidap demensia juga bisa menurunkan penyakit tersebut pada anaknya.

Namun persentase kasus demensia alzheimer pada orang muda sangat kecil, hanya di bawah satu persen orang yang mengidap alzheimer.

Baca Juga: Profil Pengacara Yosep Parera yang Ditangkap KPK Dalam Kasus Suap MA

Berdasarkan laporan dari ALZI, penyandang termuda berusia 23 tahun berasal dari Inggris dengan diagnosa Demensia Parkinson yang juga berkaitan dengan genetik dari ibu.

Lebih lanjut, Michael membagikan sejumlah cara pencegahan demensia dalam usia muda.

Hal paling sederhana adalah mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti makan dan tidur cukup serta teratur, menghindari alkohol dan rokok, hingga mengelola stres.

"Yang bisa dilakukan adalah dengan bergaya hidup sehat. Investasikan otak kita dengan hal-hal bermakna dan menyenangkan. Stres pasti ada, tapi bagaimana kita mampu mengelola stres tersebut bisa mempengaruhi suasana hati dan pikiran kita," tutup Michael.***

Berita Terkait