Transformasi AI di Tempat Kerja: Tantangan dan Peluang
ORBITINDONESIA.COM – Di era digital ini, pertanyaan kritis yang harus kita ajukan adalah: Apa jenis tempat kerja yang kita otomatisasi dengan AI?
Perlombaan integrasi AI di tempat kerja sering mengabaikan pertanyaan fundamental tentang dampaknya terhadap budaya kerja. Teknologi canggih tak bisa memperbaiki kelelahan, ketidakpercayaan, atau sistem penilaian kinerja usang tanpa intervensi yang sengaja dari HR.
Sebuah studi SHRM menunjukkan bahwa dua pertiga pimpinan HR ingin berperan sentral dalam transformasi AI, namun hanya 26% yang terlibat dalam manajemen perubahan. Tanpa keterlibatan HR, AI bisa memperburuk masalah yang ada, mempercepat ketidakpuasan, dan menimbulkan isu etis.
HR harus menjadi jembatan antara ambisi AI pimpinan dan realitas harian karyawan. Mereka harus memposisikan diri bukan hanya sebagai reaktor perubahan, tetapi sebagai fasilitator yang memastikan adopsi AI membangun kepercayaan dan keterlibatan.
AI memiliki potensi untuk menciptakan tenaga kerja yang lebih tangkas dan selaras. Namun, tanpa penyelarasan budaya, AI bisa mempercepat proses dalam sistem yang rusak. Tantangan bagi HR adalah memastikan bahwa perubahan yang dibawa AI membuat pekerjaan lebih baik.