Toxic Work Culture: Identifikasi, Dampak, dan Solusi Efektif

ORBITINDONESIA.COM – Seorang karyawan mengeluhkan lingkungan kerjanya yang penuh tekanan, mengungkapkan betapa sulitnya bekerja di bawah kepemimpinan yang otoriter dan komunikasi yang buruk.

Budaya kerja yang toksik tidak hanya merugikan karyawan, tetapi juga menurunkan produktivitas perusahaan. Hasil survei APA 2023 menunjukkan 19% karyawan merasa lingkungannya beracun, menyoroti urgensi isu ini bagi pemilik usaha kecil.

Banyak perusahaan mengalami masalah budaya kerja toksik, yang ditandai dengan tingginya tingkat stres, ketidakpuasan kerja, dan turnover karyawan. Studi menunjukkan bahwa perusahaan dengan budaya kerja buruk sepuluh kali lebih mungkin kehilangan karyawan.

Pemilik usaha harus proaktif dalam mengidentifikasi dan mengatasi tanda-tanda toksisitas, seperti komunikasi buruk dan favoritisme. Memperbaiki budaya kerja dapat meningkatkan kolaborasi dan inovasi.

Membangun budaya kerja yang sehat adalah investasi jangka panjang yang penting. Bagaimana Anda memastikan lingkungan kerja Anda mendukung kesejahteraan karyawan? Pertanyaan ini seharusnya menjadi fokus utama setiap pemimpin.

(Orbit dari berbagai sumber, 14 September 2025)