Generasi Z dan Cancel Culture: Keadilan atau Penghakiman?
ORBITINDONESIA.COM – Di era digital, jempol dan swipe bisa menentukan nasib seseorang dalam hitungan detik. Generasi Z, dengan kekuatan media sosial, muncul sebagai hakim moral dalam praktik cancel culture.
Cancel culture bukan fenomena baru, tetapi kini semakin kuat di kalangan Gen Z. Mereka menggunakan media sosial sebagai arena untuk mengadili figur publik yang dianggap melanggar norma sosial.
Kasus Abidzar dalam film A Business Proposal menunjukkan bagaimana cancel culture bisa berdampak signifikan. Anjloknya rating dan penjualan tiket film ini adalah bukti pengaruh netizen dalam menentukan nasib karya seni.
Cancel culture dianggap sebagai alat keadilan sosial oleh sebagian orang, tetapi juga dikritik sebagai bentuk penghakiman massa yang berlebihan. Keberadaan media sosial sebagai ruang publik membuat siapa pun harus berhati-hati.
Generasi Z memegang peran penting dalam praktik cancel culture. Namun, perlu refleksi mendalam: Apakah ini cara terbaik untuk menegakkan keadilan, atau sekadar penghakiman tanpa ampun?
(Orbit dari berbagai sumber, 23 September 2025)