Tarif AS Ancaman bagi Farmasi Singapura: Langkah Strategis Diperlukan
ORBITINDONESIA.COM – Industri farmasi Singapura menghadapi tantangan berat dengan tarif tinggi yang diberlakukan AS, memaksa perusahaan untuk mencari solusi strategis.
SINGAPURA, 27 Sept (Reuters) - Perusahaan farmasi di Singapura mencari kejelasan mengenai kemungkinan pengecualian dari tarif tinggi yang diterapkan oleh AS. Wakil Perdana Menteri Singapura Gan Kim Yong menyatakan bahwa ekspor farmasi ke AS mencapai sekitar S$4 miliar, sebagian besar berupa obat bermerek.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif 100% untuk impor obat bermerek, kecuali perusahaan tersebut membangun fasilitas manufaktur di AS. Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran bagi Singapura karena produk farmasi menyumbang sekitar 13% dari total ekspor Singapura ke AS. Gan mengatakan beberapa perusahaan farmasi di Singapura telah merencanakan ekspansi di AS yang dapat memberi mereka pengecualian tarif.
Gan bertemu dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan menyatakan bahwa pembicaraan perdagangan masih berlangsung. Tujuannya adalah agar Singapura tetap kompetitif di pasar AS. Meskipun ada kesepakatan perdagangan bebas, ekspor Singapura ke AS masih dikenakan tarif dasar 10%. Tarif yang lebih luas dapat mempengaruhi permintaan produk Singapura seperti semikonduktor dan elektronik konsumen.
Dengan meningkatnya tarif efektif dari 6,8% menjadi 7,8% untuk ekspor Singapura pada bulan Juli, langkah strategis diperlukan untuk mempertahankan pasar. Pertanyaannya adalah bagaimana Singapura dan perusahaan farmasinya akan beradaptasi dengan perubahan ini dan menjaga daya saing di pasar global. (Orbit dari berbagai sumber, 29 September 2025)