Kerala Hadirkan Hak untuk Memutuskan Koneksi Kerja

ORBITINDONESIA.COM – Anna Sebastian Perayil, pekerja EY Pune, meninggal dunia pada 2024 akibat stres kerja, memicu wacana nasional tentang budaya kerja 'selalu aktif'.

Kematian Anna Sebastian Perayil membuka mata akan bahaya budaya kerja yang menuntut karyawan tetap terhubung setelah jam kerja resmi. Ini mendorong Kerala untuk memperkenalkan RUU Hak untuk Memutuskan Koneksi 2025, yang bertujuan melindungi keseimbangan kerja-hidup para pekerja.

RUU ini muncul di tengah meningkatnya pengakuan global terhadap hak untuk memutuskan koneksi, dengan Prancis memelopori aturan ini pada 2016. Menurut Forum Ekonomi Dunia, tuntutan kerja setelah jam kerja resmi dapat memicu stres dan kecemasan. Kerala bertujuan menjadi pelopor di India dengan mengatur batas waktu kerja demi kesejahteraan mental karyawan.

Langkah Kerala dapat menjadi pemicu bagi negara bagian lain atau bahkan pemerintah pusat untuk mempertimbangkan regulasi serupa. Namun, tantangan muncul dari pihak perusahaan yang mungkin melihat ini sebagai ancaman bagi produktivitas. Perlukah kesejahteraan mental karyawan lebih diutamakan daripada tuntutan bisnis?

RUU ini adalah langkah penting menuju reformasi budaya kerja yang lebih sehat dan manusiawi. Akankah inisiatif ini memicu perubahan lebih luas di India? Ataukah akan menemui jalan buntu seperti usaha sebelumnya? Waktu yang akan menjawabnya, namun langkah awal telah diambil oleh Kerala.

(Orbit dari berbagai sumber, 29 September 2025)