Kebangkitan Protes Generasi Z di Afrika: Seruan Perubahan
ORBITINDONESIA.COM – Dari Madagaskar hingga Maroko, gelombang protes yang dipimpin oleh Generasi Z mengguncang Afrika, menuntut perubahan atas pemerintahan yang buruk.
Di Madagaskar, kekurangan air dan listrik memicu protes besar yang memaksa Presiden Andry Rajoelina membubarkan pemerintahannya. Namun, tuntutan untuk perubahan lebih jauh terus menggema. Protes ini menyoroti ketidakpuasan mendalam terhadap korupsi dan pelayanan publik yang buruk.
Protes di Afrika mencerminkan tren global di mana kaum muda memanfaatkan media sosial untuk mengorganisir gerakan mereka. Fenomena ini tidak terbatas pada Afrika; di Asia dan Eropa, protes serupa terjadi, menunjukkan pola ketidakpuasan generasi muda terhadap ketidakadilan dan korupsi yang meluas.
Mohamed Keita, analis urusan Afrika, menekankan bahwa populasi muda Afrika yang besar dan pengangguran yang tinggi menjadi bahan bakar utama protes ini. Generasi ini, tidak seperti pendahulunya, memiliki akses terhadap teknologi yang memungkinkan mereka untuk menuntut perubahan dengan cara yang lebih efektif dan terorganisir.
Protes ini merupakan panggilan bangun bagi pemerintah di Afrika untuk memenuhi kebutuhan dasar warganya dan menciptakan peluang kerja. Pertanyaannya, apakah pemerintah akan merespons dengan reformasi nyata, atau gelombang protes ini akan terus menguat?
(Orbit dari berbagai sumber, 3 Oktober 2025)