Budaya Minum di Tempat Kerja: Tantangan bagi Atasan

ORBITINDONESIA.COM – Sepertiga karyawan melaporkan sakit setelah acara kantor, menyoroti masalah budaya minum di tempat kerja.

Di banyak perusahaan, budaya minum sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari acara kantor. Makan siang bisnis, happy hour, dan pesta perusahaan sering kali diwarnai dengan konsumsi alkohol. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa budaya ini membawa dampak negatif, dengan sepertiga pekerja melaporkan absen karena terlalu banyak minum di acara terkait pekerjaan.

Data dari survei terbaru mengungkapkan bahwa budaya minum di tempat kerja tidak hanya mempengaruhi kesehatan karyawan tetapi juga produktivitas perusahaan. Sebuah studi dari NIAA menunjukkan bahwa lebih dari 30% karyawan merasa tertekan untuk minum pada acara kerja, dan 20% menyatakan bahwa produktivitas mereka menurun setelah acara semacam itu. Tekanan sosial dan norma perusahaan sering kali menjadi pendorong utama.

Mengubah budaya minum di tempat kerja adalah tanggung jawab moral dan operasional para pemimpin. Alih-alih mendorong konsumsi alkohol, perusahaan harus mempromosikan aktivitas yang lebih inklusif dan sehat. Ini bukan hanya soal kesehatan individu, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan kerja yang suportif dan produktif.

Menangani budaya minum di tempat kerja adalah langkah penting menuju kesejahteraan karyawan dan keberhasilan perusahaan. Dengan strategi yang tepat, perusahaan bisa mengurangi ketergantungan pada alkohol dalam acara kantor dan memfokuskan pada kesejahteraan karyawan. Apakah perusahaan Anda siap menghadapi tantangan ini?

(Orbit dari berbagai sumber, 12 Oktober 2025)