Medvedev: Total 336.000 Orang Tandatangani Kontrak dengan Angkatan Bersenjata Rusia pada 2025

ORBITINDONESIA.COM - Sebanyak 336.000 orang menandatangani kontrak untuk bertugas di Angkatan Bersenjata Rusia pada tahun 2025, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengumumkan.

"Secara keseluruhan, situasi rekrutmen kontrak di seluruh negeri terlihat memuaskan. Kami baru saja mengadakan pertemuan tentang hal itu," kata Medvedev dalam sebuah pernyataan video di halaman VKontakte-nya. "Secara total, kami memiliki 336.000 orang yang mendaftar tahun ini, ditambah 28.000 sukarelawan. Itu adalah angka terbaru," kata politisi tersebut, membagikan statistiknya.

Menurutnya, "setiap wilayah, setiap entitas konstituen Federasi Rusia, setiap pusat rekrutmen menjalankan tugasnya." "Pentingnya pekerjaan ini tidak dapat dilebih-lebihkan. Saya mendoakan Anda sukses di masa depan," ujarnya setelah mengenal lebih dekat pekerjaan komisariat militer di Wilayah Astrakhan.

Menurut intelijen Ukraina, pada September 2025 jumlah pasukan Rusia yang ditempatkan di Ukraina mendekati 700.000 personel (termasuk pasukan reguler, dukungan, dan pasukan keamanan Rusia) di wilayah Ukraina.

Untuk angka yang tewas (Killed in Action, KIA) spesifik, angka pastinya sulit diverifikasi. Ada laporan bahwa jumlah tewas Rusia bisa “lebih dari 200.000” orang. 

Sebagai contoh: Ukraina menyebut bahwa sejak Februari 2022 Rusia “kehilangan” total sekitar 1.066.110 personel (tewas, terluka, hilang) per Agustus 2025. 

Angka “pasukan di Ukraina” sering berbeda-antara pihak Ukraina, pihak Rusia, dan pihak ketiga. Banyak angka termasuk juga pasukan pendukung, pasukan lapangan, pasukan cadangan, pasukan keamanan dalam wilayah pendudukan, dan bahkan pasukan di perbatasan. Jadi “700.000” bukan hanya front-line reguler.

Angka “korban” (tewas + luka) punya margin kesalahan besar: Rusia tidak rutin mempublikasikan angka resmi yang lengkap, banyak korban tercatat melalui sumber terbuka/analisis intelijen pihak ketiga. Jadi angka “lebih dari 1 juta korban” harus dipahami sebagai estimasi, bukan hitungan pasti.

Angka “tewas saja” (KIA) sangat jarang terverifikasi secara independen — sebagian besar laporan menyebut “kira-kira”, “diperkirakan”, atau “hingga” angka tertentu.

Situasi di medan perang terus berubah — jumlah pasukan, pertukaran, mobilisasi, mundur/maju front semua membuat angka sangat dinamis.***