Film Komedi Fantasi "Good Fortune" Arahan Sutradara Aziz Ansari, Keanu Reeves Berperan Jadi Malaikat
ORBITINDONESIA.COM - Good Fortune adalah film komedi fantasi arahan sineas debutan, Aziz Ansari yang juga memproduseri, menulis, serta membintangi. Uniknya, film ini dibintangi para pemain tenar, sebut saja Keanu Reeves, Seth Rogen, Keke Palmer, hingga Sandra Oh. Dengan bermodal bujet USD 30 juta serta nama-nama bintangnya, mampukah film ini memberikan sesuatu yang segar bagi temanya?
Malaikat Gabriel (Reeves) memiliki tugas yang sederhana, yakni mencegah kecelakaan saat orang melakukan chat menggunakan handphone ketika berkendaraan.
Suatu ketika, Gabriel tertarik dengan seorang pria miskin bernama Arj (Ansari) yang tengah dalam tekanan ekonomi sulit. Setelah susah payah mendapat kerja menjadi asisten seorang kaya raya bernama Jeff (Rogen), tak lama ia dipecat karena menggunakan kartu kredit sang bos.
Gabriel berniat membantu Arj dengan memindah identitasnya dengan Jeff, dengan harapan sang pria bisa menghargai hidup, bahwa uang bukan segalanya. Namun justru sebaliknya, Arj justru menikmati hidup barunya, dan Jeff harus bersusah payah untuk mencari uang. Gabriel yang telah membuat kekacauan, dihukum berat. Status malaikatnya dicopot oleh atasannya dan kini ia harus menjalani hidupnya sebagai manusia biasa.
Plot si kaya dan miskin atau dikenal istilah “eat the rich”, bukan hal baru bagi medium film. Contoh paling mendekati adalah film lawas, Trading Places (1982), tapi tanpa elemen fantasi. Penonton biasanya diajak untuk melihat dua perspektif tokoh yang berbeda status sosialnya (atau bertukar identitas).
Sisi moral menjadi faktor dominan yang menjadi masalah pokok serta bagaimana proses menjadi lebih bijak bagi tiap karakternya. Bedanya, Good Fortune memiliki elemen fantasi dan pelajaran moral pun kita dapatkan pula dari sosok malaikatnya.
Sisi fantasi tidak lantas membuat naskahnya menjadi jauh dari kenyataan, tetapi justru membumi. Konflik yang dihadirkan terasa begitu nyata. Tidak hanya Arj dan Jeff yang mengalami perubahan karakter, tapi sang malaikat pun harus belajar dari nol untuk mencari nafkah untuk mengisi perutnya yang lapar. Sosok Gabriel memang terasa lugu dan polos tetapi dari karakter inilah kita mendapatkan perspektif yang tajam tentang nilai-nilai luhur manusia.
Reeves yang jauh dari sosok garang John Wick, kini terlihat bimbang dan terlalu polos. Ini mengingatkan pada sosok Ted dalam seri komedi sci-fi, Bill & Ted yang juga dibintangi Reeves.
Banyak fans bisa jadi kecewa dengan pilihan perannya, tetapi sejak dulu sang aktor memang telah bermain dalam sosok adikodrati senada, sebut saja Siddhartha Gautama dalam Little Buddha. Belum terhitung sosok sang terpilih dalam The Matrix. Reeves justru makin melengkapi variasi perannya.
Good Fortune memiliki plot klise tipikal si kaya dan si miskin, tetapi eksekusinya membumi dan bijak, relevan dengan situasi dan tekanan hidup yang kini serba sulit. Kalangan ekonomi bawah seperti terjebak dalam situasi yang tidak ada jalan keluar, sekalipun sudah berusaha keras mati-matian.
Sementara kalangan atas hidup berpesta pora dan seolah tanpa effort yang ditegaskan oleh beberapa dialog yang terlontar dari mulut Jeff. Pesannya memang terasa gamblang dan predictable, tetapi film ini mampu mengangkat topik yang tak pernah usang dengan caranya sendiri. Kebahagiaan tidak akan pernah bisa diukur dengan materi.
(FB Bang Yeosh Neo)***