Pemadaman Pemerintah Terpanjang: Dampak Ekonomi dan Sosialnya
ORBITINDONESIA.COM – Pemadaman pemerintah Amerika Serikat yang berlangsung sejak 1 Oktober telah mencetak rekor baru, tidak hanya sebagai yang terpanjang tetapi juga paling merugikan secara ekonomi.
Pemadaman pemerintah saat ini tidak hanya memecahkan rekor durasi, tetapi juga dampaknya terhadap ekonomi. Jutaan warga Amerika tidak menerima bantuan pangan, dan sekitar 1,4 juta pegawai federal belum menerima gaji. Investor dan pembuat kebijakan beroperasi dalam ketidakpastian akibat tertundanya data ekonomi penting.
Menurut Goldman Sachs, pemadaman ini dapat mengurangi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil hingga 1,15 poin persentase pada kuartal keempat. Kantor Anggaran Kongres memperkirakan penurunan antara satu hingga dua poin persentase. Jika berlanjut, dampaknya akan semakin membesar, dengan kerugian permanen sebesar $7 miliar hingga $14 miliar.
David Kelly dari JPMorgan menyebutkan bahwa ekonomi sudah melambat sebelum pemadaman, dan situasi ini memperburuk keadaan. Ketegangan politik antar partai menambah penderitaan publik, menunjukkan seberapa jauh mereka bersedia pergi demi keuntungan politik. Pemadaman ini juga menunda rilis data ekonomi penting, membuat pembuat kebijakan mengambil keputusan dengan informasi yang terbatas.
Berita baiknya, sebagian besar dampak dapat pulih ketika pemerintah dibuka kembali, meskipun kerugian permanen tetap ada. Namun, ketidakpastian mengenai pembayaran kembali pekerja federal bisa memperpanjang kerusakan ekonomi. Di tengah ketidakpastian ini, pertanyaan besar tetap: berapa lama lagi publik harus menanggung beban politik ini?
(Orbit dari berbagai sumber, 6 November 2025)