Rp351,83 Miliar Anggaran Tanggap Darurat Kementerian PU 2025 Difokuskan Atasi Banjir dan Longsor

ORBITINDONESIA.COM - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengumumkan alokasi anggaran sebesar Rp351,83 miliar sepanjang tahun 2025 untuk memperkuat program kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana. Dana ini difokuskan untuk penguatan infrastruktur publik, penanganan darurat yang cepat, serta dukungan pemulihan pascabencana di seluruh Indonesia.

Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan pentingnya kesiapan total dalam menghadapi bencana alam, terutama menjelang potensi curah hujan tinggi di akhir tahun.

“Setiap detik menyangkut nyawa. Kementerian PU harus hadir, bekerja cepat, dan memastikan infrastruktur tetap berfungsi untuk keselamatan rakyat,” tegas Menteri PU Dody Hanggodo saat memimpin Apel Siaga Bencana Nasional di Bandung, Jawa Barat, (4/11/2025).

Fokus Anggaran dan Mobilisasi Sumber Daya

Anggaran tanggap darurat Kementerian PU tahun 2025 sebesar Rp351,83 miliar ini didominasi oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sebesar Rp300 miliar, dan Direktorat Jenderal Bina Marga sebesar Rp51,8 miliar.

Hingga awal November 2025, realisasi penyerapan anggaran telah mencapai Rp261,9 miliar (sekitar 74,4%), dengan fokus utama pada penanganan bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor. Contoh penanganan utama mencakup bencana banjir lahar dingin Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang dan penanganan abrasi serta banjir rob di Kabupaten Bengkulu Utara.

Untuk memaksimalkan respon, Kementerian PU juga telah memobilisasi:

  • 5.755 unit alat berat.

  • 382.044 bahan logistik.

  • 3.455 personel siaga di lapangan.

Sisa anggaran sebesar Rp89,9 miliar disiagakan untuk menghadapi potensi bencana hingga akhir tahun 2025, seiring dengan prakiraan BMKG Climate Outlook 2025 adanya curah hujan tinggi, lebih dari 2.500 mm/tahun. Data BNPB mencatat 1.337 kejadian banjir hingga 2 November 2025, menjadikannya bencana dengan frekuensi tertinggi (49,24%).

Penguatan Kapasitas dan Teknologi Respon Cepat

Menteri Dody menekankan bahwa kesiapsiagaan nasional PU bertumpu pada tiga pilar utama: Kesiapsiagaan Infrastruktur dan Keselamatan Publik, Komando Terpadu dan Teknologi Respons Cepat, serta Pelayanan Publik yang Manusiawi dan Berkelanjutan.

Sebagai bentuk penguatan kapasitas penanganan di masa depan, Kementerian PU memproyeksikan anggaran tanggap darurat tahun 2026 meningkat menjadi Rp449,1 miliar.

Selain dukungan anggaran, Kementerian PU juga terus memperkuat penggunaan teknologi informasi melalui aplikasi SITABA (Sistem Informasi Tanggap Darurat Bencana). Aplikasi ini dapat diakses publik melalui https://sitaba.pu.go.id dan menjadi pusat data penanganan bencana. Data SITABA mencatat sebanyak 3.574 kegiatan penanganan bencana telah dilakukan Kementerian PU sejak 2019 hingga 2025.

Dengan sinergi lintas sektor dan dukungan berbasis data, Kementerian PU berkomitmen memastikan penanganan bencana di tahun 2025 berjalan lebih adaptif, cepat, dan efektif demi keselamatan masyarakat.