Wow, Presiden Trump Secara Pribadi Mendorong Produksi Film Rush Hour 4
ORBITINDONESIA.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memicu kontroversi kali ini di Hollywood. Menurut laporan terbaru dari Semafor, Trump secara pribadi mendorong produksi Rush Hour 4, sekaligus ingin mengembalikan sutradara kontroversial Hollywood: Brett Ratner.
Keinginan Trump ini muncul di tengah upaya sejumlah studio untuk menghidupkan kembali franchise aksi-komedi populer yang dibintangi Jackie Chan dan Chris Tucker sejak 1998. Namun banyak pihak menilai bahwa ini bukanlah “kembalinya Rush Hour” yang mereka harapkan.
Menurut laporan tersebut, Trump sangat ingin melihat Chan dan Tucker kembali beraksi, dan ia mengusulkan agar Brett Ratner—yang menyutradarai tiga film Rush Hour—kembali mengarahkan sekuelnya. Hubungan antara Trump dan Ratner diketahui semakin dekat setelah sang sutradara menggarap dokumenter Melania Trump senilai $40 juta untuk Prime Video.
Trump juga dikabarkan ingin melibatkan Larry Ellison dari Paramount, salah satu donor terbesarnya, jika nantinya jajaran Trump bisa mendapatkan kendali lebih besar atas Warner Bros. Discovery, perusahaan yang menaungi franchise Rush Hour.
Sumber laporan menyebut Trump ingin “menghidupkan kembali film-film aksi dan komedi kasar, maskulin, khas akhir 80-an hingga 90-an” seperti Bloodsport (1988) dan tentunya Rush Hour.
Keinginan Trump untuk mengembalikan Ratner jelas memicu reaksi keras. Karier Ratner berhenti total sejak 2017 setelah dituduh melakukan pelecehan seksual oleh Olivia Munn, Natasha Henstridge, Elliot Page, dan beberapa korban lain. Ia tidak lagi bekerja di Hollywood selama tujuh tahun terakhir.
Studio yang mengembangkan Rush Hour 4 disebut siap memberi lampu hijau pada proyek tersebut, namun merasa keberatan apabila Ratner kembali menjadi sutradara atau produser. Meski begitu, Ratner disebut masih menjadi bagian dari “pitch” awal proyek sebagai kandidat sutradara—option yang menimbulkan kegelisahan banyak pihak.
Selain dokumenter Melania, Ratner kini sedang terlibat dalam proyek lain terkait keluarga Trump. Sementara itu, perusahaan produser Rush Hour, Arthur Sarkissian, membuat film dokumenter pro-Trump berjudul The Man You Don’t Know pada 2024—membuat banyak pihak menilai bahwa berbagai kepentingan politik tengah membentuk masa depan franchise ini.
Rush Hour pertama dirilis pada 1998 dan langsung menjadi hit global. Kisah mengenai detektif Hong Kong Lee (Jackie Chan) yang dipasangkan dengan detektif LAPD James Carter (Chris Tucker) menjadi salah satu duo paling populer di era tersebut.
Dua sekuel hadir pada 2001 dan 2007, namun Rush Hour 3 mendapat respons buruk dan franchise pun berhenti selama hampir dua dekade.
Laporan Semafor juga menyebut bahwa Trump mulai menata pengaruhnya di Hollywood, termasuk menunjuk tokoh-tokoh kontroversial seperti Mel Gibson sebagai “Special Ambassadors.”
Apakah Rush Hour 4 akan benar-benar menjadi kenyataan—dan apakah akan melibatkan Brett Ratner—masih menjadi tanda tanya besar. Namun satu hal yang pasti: keterlibatan Trump semakin memperkeruh suasana di balik salah satu franchise aksi-komedi paling dicintai di Hollywood.
(Sumber: Variety/Info Film) ***