Netanyahu Umumkan Kesepakatan Gas Senilai $35 Miliar dengan Mesir Saat AS Mendorong Pertemuan Puncak
ORBITINDONESIA.COM — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan kesepakatan gas senilai $35 miliar dengan Mesir pada Rabu malam, 17 Desember 2025, saat AS mendorong pertemuan puncak antara para pemimpin kedua negara.
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Netanyahu memuji perjanjian tersebut sebagai “kesepakatan gas terbesar dalam sejarah Israel.” Ia mengatakan kesepakatan itu bernilai 112 miliar shekel (sekitar $34,6 miliar).
Kesepakatan tersebut melibatkan perusahaan energi Amerika Chevron dan akan memasok gas ke Mesir.
“Kesepakatan ini sangat memperkuat status Israel sebagai kekuatan energi regional dan berkontribusi pada stabilitas di kawasan kita. Ini mendorong perusahaan lain untuk berinvestasi dalam eksplorasi gas di perairan ekonomi Israel,” kata Netanyahu.
Menurut sumber Israel yang mengetahui masalah ini, Israel telah menunda persetujuan resmi kesepakatan tersebut selama berbulan-bulan, akhirnya menyerah di bawah tekanan dari pemerintahan Trump.
Presiden AS Donald Trump telah berupaya mengatur pertemuan puncak antara Netanyahu dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dalam upayanya mencapai kesepakatan perdamaian regional dan perluasan Perjanjian Abraham.
Pemerintah Mesir belum mengeluarkan komentar resmi mengenai pengumuman tersebut. CNN telah menghubungi Kementerian Perminyakan dan Sumber Daya Mineral negara tersebut untuk mendapatkan detail lebih lanjut tentang kesepakatan tersebut.
Israel dan Mesir menandatangani perjanjian perdamaian penting pada tahun 1979, tetapi para pemimpin kedua negara belum bertemu secara terbuka selama hampir satu dekade.
Sumber Israel kedua mengatakan pengumuman dari Netanyahu adalah bagian dari upaya untuk meletakkan dasar bagi potensi pertemuan antara Netanyahu dan Sisi.
Netanyahu dijadwalkan akan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat akhir bulan ini untuk bertemu Trump di Mar-a-Lago.
Netanyahu sempat dijadwalkan untuk menghadiri KTT perdamaian di Sharm el-Sheikh, Mesir pada bulan Oktober bersama Trump sebelum tiba-tiba membatalkan kehadirannya.
Mesir telah memainkan peran kunci dalam upaya mediasi selama perang Gaza, tetapi hubungan antara Netanyahu dan Sisi telah lama renggang.***