Tokoh Rohaniawan Katolik dan Budayawan Romo Mudji Sutrisno Meninggal di Usia 71 Tahun

ORBITINDONESIA.COM - Tokoh rohaniawan Katolik dan budayawan Indonesia, Romo Mudji Sutrisno, meninggal pada Minggu malam, 28 Desember pukul 20.43 WIB di Rumah Sakit Carolus, Jakarta.

Kabar duka atas wafatnya Romo Prof. Dr. Fransiskus Xaverius Mudji Sutrisno, SJ dikonfirmasi oleh Serikat Yesus. Informasi resmi tersebut disampaikan oleh Rm. Setyo Wibowo, SJ kepada para romo serta umat.

Dalam keterangannya, ia menyebutkan bahwa jenazah almarhum akan disemayamkan di Canisius Chapel (CC). Selain itu, Misa Requiem akan dilaksanakan pada hari Senin ini dan Selasa besok pukul 19.00 WIB di tempat yang sama.

“Para romo, bapak dan ibu sekalian, baru saja ada berita duka. Rm. Muji Sutrisno SJ dipanggil Tuhan malam ini. Jenazah akan disemayamkan di CC, dan hari Senin-Selasa pukul 19.00 ada misa requiem di CC,” demikian pesan Rm. Setyo Wibowo, SJ.

Mudji Sutrisno dikenal luas sebagai rohaniawan Katolik, budayawan Indonesia, akademisi, penyair, dan pelukis. Sepanjang hidupnya, almarhum memberikan kontribusi besar dalam pengembangan pemikiran kebudayaan, filsafat, seni, dan kemanusiaan di Indonesia, baik melalui karya tulis, seni rupa, maupun refleksi-refleksi spiritualnya.

Kepergian Mudji Sutrisno menjadi kehilangan besar bagi Gereja Katolik, dunia akademik, serta komunitas seni dan budaya nasional. Ucapan belasungkawa dan doa terus mengalir dari berbagai kalangan sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi dan pengabdian almarhum semasa hidup.

Biografi Singkat FX Mudji Sutrisno, SJ  

Mudji Sutrisno lahir pada 12 Agustus 1954 di Surakarta, Jawa Tengah, dan dikenal luas sebagai seorang rohaniawan Katolik, budayawan, akademisi, penyair, sekaligus pelukis. Ia merupakan anggota Serikat Yesus (SJ) yang sepanjang hidupnya mendedikasikan diri pada pengembangan pemikiran kebudayaan, filsafat, seni, dan kemanusiaan.  

Sebagai seorang pamong budaya, Romo Mudji aktif menulis buku, artikel, dan refleksi yang menghubungkan iman, seni, serta kebudayaan. Ia juga dikenal sebagai dosen filsafat dan budaya di berbagai perguruan tinggi, membentuk generasi muda agar kritis sekaligus peka terhadap nilai-nilai kemanusiaan.  

Ia aktif sebagai dosen filsafat dan budaya di berbagai perguruan tinggi Katolik, termasuk Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya dan Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara. Mudji mengajar mata kuliah filsafat, estetika, dan kebudayaan, membentuk generasi muda agar kritis, reflektif, dan peka terhadap nilai kemanusiaan.

Selain dunia akademik, Romo Mudji menyalurkan gagasan dan spiritualitasnya melalui seni rupa dan puisi, menjadikan karya-karyanya bukan hanya refleksi intelektual, tetapi juga ekspresi estetika yang menyentuh hati.  

Warisan Romo Mudji adalah pemikiran budaya dan filsafat yang memperkaya wacana akademik Indonesia; karya seni dan puisi yang menjadi refleksi spiritual dan estetika; serta dedikasi pendidikan dalam membentuk karakter generasi muda.

Dikenal sebagai pamong budaya Indonesia, ia sering hadir dalam diskusi publik, seminar, dan forum kebudayaan. Pemikirannya banyak menginspirasi kalangan akademisi, seniman, dan masyarakat luas. Mudji menjadi jembatan antara tradisi Katolik, budaya Nusantara, dan refleksi kemanusiaan universal.

Mudji Sutrisno adalah sosok yang mengabdikan hidupnya untuk iman, budaya, dan seni, menjadikan kepergiannya sebuah kehilangan besar bagi bangsa. ***