DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Saiful Mujani: Ekonomi Buruk Menguntungkan Anies, Ekonomi Baik Akan Memperkuat Ganjar Pranowo

image
Ganjar Pranowo dan kondisi ekonomi , bersaing dengan Anies (Foto: Teropong Jateng)

ORBITINDONESIA - Persepsi atas ekonomi memiliki pengaruh dalam pemilihan presiden. Persepsi ekonomi yang buruk memperkuat dukungan pada Anies Baswedan dan memperlemah suara pada Ganjar Pranowo.

Sebaliknya, ekonomi yang membaik akan memperkuat suara Ganjar dan memperlemah Anies.

Demikian pandangan ilmuwan politik, Prof. Saiful Mujani, dalam program Bedah Politik bertajuk Ekonomi Buruk akan Memperkuat Anies dan PKS? yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV, pada Kamis, 3 November 2022. 

Baca Juga: Liga Inggris: Sheffield United Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

Baca Juga: PIS Ajak Masyarakat Dukung Usulan Gelar Pahlawan Nasional Bagi Buya Ahmad Syafii Maarif

Saiful menjelaskan, secara teoretis mereka yang memberi penilaian positif pada kondisi ekonomi biasanya ingin mempertahankan yang sedang berkuasa.

Sebaliknya, yang menilai kondisi ekonomi sekarang lebih buruk dibanding sebelumnya cenderung ingin melakukan perubahan, mengganti atau mencari yang kontras dengan yang sedang berkuasa.

Baca Juga: Liga 1: Persib Bandung Pastikan Masuk ke Championship Series

Data survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dua tahun terakhir (2021-2022) menunjukkan ada 36,6 persen publik yang menyatakan kondisi ekonomi sekarang lebih buruk atau jauh lebih buruk dibanding tahun sebelumnya.

Yang menyatakan lebih baik atau jauh lebih baik sebanyak 32,7 persen. Sementara yang menyatakan tidak ada perubahan sebanyak 26,7 persen.

Baca Juga: Kejaksaan Tinggi Lampung Geledah Kantor Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Bandarlampung

Baca Juga: Megawati Sampaikan Surat Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan ke Mahkamah Konstitusi: Semoga MK Bukan Ketok Palu Godam

Dari yang menyatakan kondisi ekonomi lebih buruk atau jauh lebih buruk, terdapat 27 persen yang memilih Anies Baswedan.

Sementara dari kalangan yang menilai kondisi ekonomi baik atau lebih baik, keterpilihan Anies sebanyak 21 persen.

Saiful menjelaskan bahwa perbedaan yang signifikan ini menunjukkan bahwa ada kecenderungan mereka yang ingin perubahan dan tidak menginginkan yang sekarang memerintah berkuasa kembali lebih condong pada Anies Baswedan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Menikmati Libur Idulfitri Bersama Cucunya di Objek Wisata Satwa Deli Serdang

“Dalam hal ini, Anies lebih dianggap sebagai oposisi, berbeda, atau semacam anti-tesis terhadap Pak Jokowi,” jelas Saiful.

Baca Juga: Dukungan untuk PDIP, Golkar dan PKB Lebih Banyak Datang Dari Pemilih Berpendidikan Lebih Rendah

Ada 27 persen yang menilai kondisi sekarang lebih buruk atau jauh lebih buruk yang memilih Ganjar.

Baca Juga: Todung Mulya Lubis: TPN Ganjar-Mahfud Minta Mahkamah Konstitusi Hadirkan Kapolri Dalam Sidang PHPU Pilpres

Sementara yang memilih Ganjar dari kalangan yang menilai kondisi ekonomi sekarang lebih baik atau jauh lebih baik sebanyak 33 persen.

Yang menilai ekonomi tidak ada perubahan dan memilih Ganjar sebesar 26 persen.

Berbeda dengan Anies, kata Saiful, Ganjar lebih cenderung dianggap sebagai kelanjutan dari Jokowi.

Baca Juga: Sidang Komite Disiplin PSSI: Persita Tangerang, Persebaya Surabaya, PSS Sleman Didenda Seratusan Juta

Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru 2022, di PT Bank Maspion Indonesia, Tbk butuh Staff Teller di Jakarta

“Pilihan pada Ganjar adalah refleksi positif pada kondisi ekonomi sekarang,” terang pendiri SMRC tersebut.

Sementara evaluasi ekonomi pada elektabilitas Prabowo tidak berpengaruh.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Yang menyatakan ekonomi buruk atau jauh lebih buruk dan memilih Prabowo 33 persen, ekonomi baik atau jauh lebih baik 32 persen, tidak ada perubahan 33 persen.

“Karena itu, efek dari evaluasi ekonomi ini adalah pertarungan antara Anies dengan Ganjar jika keduanya maju sebagai calon presiden,” kata Saiful.

Baca Juga: Subhanallah, Shalawat Badar Jadi Warisan Budaya Indonesia

Baca Juga: DKI Jakarta Temukan Ratusan Penerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul tidak Sesuai Data

Studi ini menemukan bahwa evaluasi atas kondisi ekonomi cenderung negatif pada Anies.

Artinya, yang menyatakan kondisi ekonomi baik cenderung akan menyerang Anies. Sebaliknya, yang menyatakan kondisi ekonomi baik akan memperkuat Ganjar.

Ke depan, kata Saiful, kalau kondisi ekonomi kita semakin buruk, itu akan menguntungkan Anies dan akan menggerus pemilih Ganjar.

Baca Juga: Hasil Rapat Rekapitulasi, KPU RI Sahkan Prabowo-Gibran Unggul di Kalimantan Barat

Sebaliknya, semakin ekonomi membaik atau persepsi masyarakat tentang ekonomi semakin baik, maka Ganjar akan semakin kuat dan Anies akan menjadi semakin lemah.

Baca Juga: Survei Nasional SMRC: PDIP Unggul di Pemilih Etnis Jawa, Gerindra Unggul di Pemilih Etnis Sunda

Saiful melanjutkan bahwa setelah dikontrol dengan pendidikan, ideologi, dan agama, faktor evaluasi atas ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan pada pemilih Ganjar dan Anies. 

Baca Juga: KBRI Tokyo Kawal Penanganan 20 Warga Indonesia Anak Buah Kapal Jepang Fukuei-Maru yang Kandas di Izu

Namun hal yang sama tidak terjadi pada pemilih Prabowo. “Ekonomi buruk atau baik, tidak berpengaruh pada pemilih Prabowo,” jelasnya.***

 

Berita Terkait