DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Yuk Kunjungi Situ Bagendit, Danau di Garut yang Makin Cantik Usai Revitalisasi

image
Suasana pagi di Situ Bagendit, danau yang jadi andalan objek wisata di Garut. Antara Foto/ Adeng Bustomi

 

ORBITINDONESIA – Garut di Jawa Barat tidak hanya dikenal soal dodol, domba ataupun jaket kulitnya saja. Di sana, juga ada Situ Bagendit, objek wisata danau yang bisa jadi pilihan bagi anda yang ingin menghabiskan libur panjang bersama keluarga.

Situ Bagendit berada di Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut. Situ merupakan bahasa Sunda untuk menyebut danau.

Baca Juga: Yuk Kunjungi Wista Danau Kaco di Jambi, Airnya Sejernih Kaca Permata

Legenda Situ Bagendit mirip-mirip dengan legenda Rawapening di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Rawapening bermula dari kisah Baru Klinting yang menancapkan sebuah lidi ke tanah. Saat lidi itu dicabutnya, muncullah semburan air yang sangat deras hingga menggenangi desa. 

Situ Begendit, yang memiliki luas lebih dari 100 hektare, memiliki legenda tentang seseorang perempuan bernama Nyai Endit, yang kala itu hidup sangat berkecukupan, namun kikir alias pelit.

Baca Juga: Pengakuan Mantan Teroris yang Bertobat: Paham Radikal Seperti Orang Jatuh Cinta, Kamu yang Paling Cantik

Singkat cerita, Nyai Endit mengadakan pesta yang sangat meriah di saat paceklik melanda, kemudian datang seorang kakek-kakek yang meminta makanan karena kelaparan. Namun karena Nyai Endit memiliki sifat kikir, dia mengusir kakek-kakek tersebut tanpa memberikan apapun. Esok harinya, masyarakat sekitar geger karena adanya sebatang lidi yang menancap di jalan desa. Namun, yang paling aneh, tidak ada satu orang pun yang dapat mencabut lidi itu.

Sampai akhirnya, datanglah sang kakek yang sebelumnya meminta makanan, kemudian dia mencabut lidi yang menancap dan ternyata di bekas tempat lidi itu terus mengeluarkan air hingga akhirnya menenggelamkan desa tersebut.

 Baca Juga: Mengenal Kue Lontar, Makanan Khas Papua yang Nampak Seperti Pie Susu, Cocok Untuk Semua Kalangan (1)

Sejatinya, Situ Bagendit sudah lama menjadi destinasi wisata. Lokasi wisata ini berjarak hanya sekitar 4 km dari pusat kota Garut dan dapat dijangkau oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

Untuk wisatawan yang tidak membawa kendaraan pribadi, bahkan bisa datang dengan menggunakan transportasi umum atau angkot berkelir oranye putih, jurusan Terminal Guntur–Banyuresmi.

Bedanya, kini di Situ Bagendit banyak terdapat spot menarik untuk berfoto. Dulu wisatawan hanya bisa menikmati situ itu dari sebuah gazebo atau saung, atau naik kereta api berkeliling kawasan wisata tersebut.

Kini, jalur kereta api telah diubah menjadi kawasan taman yang nyaman dengan pepohonan.

Baca Juga: Mengenal Ikan Hiu Berjalan, Spesies Lucu Asli Indonesia yang Banyak Diburu

Sekarang situ itu pun bisa dinikmati dari ketinggian dengan cara naik ke menara pandang. Bahkan agar lebih meriah lagi, situ itu juga dilengkapi dengan wahana permainan, seperti sepeda air (bebek), naik rakit, naik kuda, becak mini, dan scooter untuk anak-anak.

Dilansir dari situs Indonesia.go.id, perubahan wajah Situ Begendit tak lain karena peran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

Proyek penataan Situ Bagendit dimulai pada November 2020 dan selesai pada 2022. Anggaran penataan kawasan bersumber dari APBN Kementerian PUPR sebesar Rp87,73 miliar yang dilaksanakan secara multi years contract (MYC) 2020--2021. 

Penataan situ legendaris di Garut itu dilakukan di atas lahan seluas 2,8 hektare yang terbagi dalam enam zona. Zona 1 untuk wisata publik, zona 2 area kuliner, zona 3 area green school, zona 4 area komersil, zona 5 area water sport, dan zona 6 area masjid serta konservasi.

Baca Juga: Amanda Manopo Pakai Baju Dianggap Kelewat Seksi, Picu Perdebatan Netizen

Ruang lingkup pekerjaan, antara lain, meliputi pembangunan jogging track sepanjang 6 km, taman teratai, taman bermain, pusat kuliner, restoran, masjid terapung, dan jembatan swafoto.

 

Kawasan Situ Bagendit kini sudah dibuka untuk masyarakat umum. Bahkan, masyarakat yang datang tampak antusias.

Untuk masuk ke dalamnya, pengunjung hanya cukup membayar Rp10 ribu untuk dewasa dan Rp5 ribu untuk anak-anak. (*) 

Berita Terkait