DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Vero, Istri Panglima TNI Laksamana Yudo Margono Bakal Jabat Ketua DharmaPertiwi, Ini Sejarah dan Tugasnya

image
Veronica Yulis Prihayati, istri Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang bakal menjabat sebagai Ketua Umum Dharma Pertiwi.

ORBITINDONESIA - Istri Panglima TNI terpilih Laksamana TNI Yudo Margono, Veronica Yulis Prihayati atau lebih dikenal Vero Yudi Margono bakal menjadi Ketua Umum Dharma Pertiwi.

Secara umum, jabatan tersebut merupakan jabatan strategis yang diemban oleh istri Panglima TNI, saat ini bakal dijabat oleh Vero, istri Laksamana TNI Yudo Margono.

Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: Resmi, Rizky Pellu CLBK dengan PSM Makassar

Lantas apa tugas utama Ketua Umum Dharma Pertiwi yang akan diemban oleh Vero, istri Laksamana TNI Yudo Margono?

Baca Juga: Harapan KPK Kepada Panglima Yudo Margono

Dilansir dari situs resmi Dharma Pertiwi, sejarah Dharma Pertiwi diawali pada bulan Oktober 1963 dengan digelarnya Operasi Pertiwi di Irian Barat atas prakarsa komando operasi tertinggi Irian Barat dalam rangka berbagi kasih dengan masyarakat di sana.

Baca Juga: Ingin Berkebun Tapi Halaman Sempit, Ini Tips Budidaya Kangkung dengan Sistem Hidroponik

Dengan menggunakan pesawat Hercules, tim yang terdiri dari 16 orang istri anggota ABRI tersebut dipimpin oleh Ny. Suryati Astatinah Legowo – anggota Bhayangkari – dan Ny. Noes muktio – anggota Persit Kartika Chandra Kirana – melaksanakan Operasi Pertiwi selama dua minggu.

Mereka memasuki rumah-rumah penduduk untuk memberikan penerangan mengenai gizi dan perawatan bayi sebagai unsur penting dalam kesejahteraan rumah tangga serta berkomunikasi dengan anak-anak untuk mengajak mereka agar mau bersekolah.

Baca Juga: Gantikan Andika Perkasa Jadi Panglima TNI, Masa Jabatan Yudo Margono Ternyata Hanya Sebentar, Kok Bisa

Baca Juga: Kemenkumham DKI Gelar Diseminasi Penjaringan Calon Pemberi Bantuan Hukum, Ibnu Chuldun: Semangat Mengabdi

Bertitik tolak pada keberhasilan Operasi Pertiwi itulah, maka pada tanggal 15 April 1964 di Panti Perwira, Jl Prapatan, Jakarta, pukul 12.00 WIB, ditandatangani naskah keputusan bersama tentang pembentukan Badan Kerjasama Dharma Pertiwi oleh para wakil dari keempat organisasi yaitu:

1. Ibu S. R. Lasmindar dari Persit Kartika ChandraKirana

2. Ibu Soesilo Djojosoedarmo dari Jalasenastri

Baca Juga: Piala AFF U19: Kalahkan Filipina 5-1, Peluang Indonesia ke Semifinal Tetap Terbuka

3. Ibu Boediardjo dari Pia Ardhya Garini

4. Ibu B. Soewito dari Bhayangkari

Badan Kerjasama Dharma Pertiwi tersebut berfungsi sebagai forum konsultasi, kerja sama antarorganisasi istri ketiga angkatan dan kepolisian yang bergerak di bidang sosial budaya.

Baca Juga: Piala Dunia U20: Uruguay dan Korea Selatan Amankan Tiket Semifinal

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Agama, Istri, dan Anak

Kemudian, pembentukan Badan Kerjasama Dharma Pertiwi diikuti juga oleh beberapa daerah di Indonesia sekalipun belum disertai dengan peraturan organisasi.

Semua Badan Kerjasama Dharma Pertiwi tersebut melakukan kegiatan untuk kepentingan daerahnya masing-masing.

Baca Juga: Prediksi Dampak El Nino di Indonesia, Produktivitas Panen Padi Berkurang 5 Juta Ton

Tidak sedikit tantangan yang dihadapi oleh Badan Kerjasama Dharma Pertiwi, namun jalinan kerja sama senantiasa semakin erat.

Pada tanggal 30 November 1966 Badan Kerjasama Dharma Pertiwi akhirnya mendapat restu dari ketiga Panglima Angkatan dan Polri yaitu Jenderal TNI Soeharto, Laksamana TNI Moelyadi, Marsekal TNI Rusmin Nuryadin, dan Jenderal Polisi Sucipto Yudodihardjo.

Baca Juga: Waspada, ini Lima Gejala Alzheimer yang Perlu Anda Ketahui

Baca Juga: SEA Games 2023: Prediksi dan Link Streaming Indonesia Melawan Myanmar, Waktunya Raih Puncak Klasemen

Badan Kerjasama Dharma Pertiwi dipimpin secara periodik dan bergantian oleh seorang ketua dari salah satu organisasi anggotanya.

Berturut-turut para ketua yang telah memimpin Badan Kerjasama Dharma Pertiwi adalah:

1. Ibu. B. Soewito, unsur Bhayangkari 15 April 1964 s.d 26 Mei 1965

Baca Juga: Survei Charta Politika: Bobby Nasution Ungguli Edy Rahmayadi di Sumatra Utara

2. Ibu Lasmindar, unsur Persit Kartika Chandra Kirana 26 Mei 1965 s.d 18 Juni 1966

3. Ibu Saleh Bratawidjaya, unsur Jalasenastri 18 Juni 1966 s.d 11 Mei 1967

4. Ibu Sugianto, unsur Pia Ardhya Garini 11 Mei 1967 s.d 24 Juni 1968

Baca Juga: Thailand Open 2023: Lanny Ribka Tumbang, Ganda Putri Indonesia Ambyar

Baca Juga: Termasuk Yudo Margono, Tiga Panglima TNI dari KSAL Selalu Berasal dari Korps Pelaut, Apa Itu ?

Atas petunjuk Tien Soeharto selaku penasihat utama dan Letjen TNI Daryatmo selaku Pembina Harian, maka Badan Kerjasama Dharma Pertiwi pada tanggal 12 juyni 1969 ditingkatkan menjadi Badan Musyawarah Dharma Pertiwi, dilengkapi dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Bentuk badan musyawarah ini mendapat restu Menteri Hankam/Pangab dengan Surat Keputusan Nomor Kep/A/499/1969 tahun 1969.

Baca Juga: Unik, Polda Jatim Luncurkan Aplikasi Ilmu Semeru untuk Cari Motor yang Hilang Akibat Dicuri

Sementara itu, tugas pokok Dharma Pertiwi adalah:

1. Menghayati, mengamalkan dan memasyarakatkan Pancasila

2. Membina dan meningkatkan kondisi mental dan fisik serta kesejahteraan keluarga TNI

Baca Juga: 10 Fakta Kasus Oknum Paspampres Culik dan Aniaya Warga Bireuen Aceh hingga Tewas

3. Membina dan meningkatkan rasa persaudaraan serta kekeluargaan berdasarkan rasa senasib, sepenanggungan, seperjuangan untuk mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan serta kesadaran nasional bagi seluruh istri anggota TNI

Baca Juga: Gus Baha tentang Syarat Doa Terkabul: Merendahkan Diri dan Jangan Menggurui Allah

Itulah sejarah singkat Dharma Pertiwi dan tugas pokoknya yang bakal diemban oleh Vero, istri Laksamana TNI Yudo Margono.***

Berita Terkait